Suasana hangat mewarnai Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (16/9/2025), ketika Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, tampak berjalan beriringan dengan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. Adegan sederhana ini seketika menarik perhatian karena dipandang sebagai lambang kedekatan antara cabang eksekutif dan legislatif, terutama dalam mengawal isu pertahanan dan kesejahteraan rakyat.
Sjafrie tiba di Gedung Nusantara III pada siang hari dan disambut langsung oleh Dasco. Keduanya terlihat berbincang hangat di ruang kerja pimpinan DPR sebelum bergerak menuju ruang rapat Komisi I DPR. Langkah mereka beriringan, melewati lorong-lorong gedung parlemen, terekam kamera media dan menjadi sorotan warganet.
Ketua Umum PPJNA 98, Anto Kusumayuda, menilai momen tersebut bukan sekadar basa-basi protokoler. “Ini adalah bentuk kekompakan eksekutif dan legislatif dalam menjaga sinergi kebangsaan. Ketika Menhan dan Wakil Ketua DPR berjalan bersama, publik menangkap pesan bahwa pemerintah dan parlemen berkomitmen pada kesejahteraan rakyat,” ujarnya, Rabu (17/9/2025).
Setelah memasuki ruang Komisi I, Sjafrie bersama jajaran Kementerian Pertahanan menghadiri rapat bersama pimpinan dan anggota dewan. Agenda yang dibahas meliputi evaluasi anggaran pertahanan, kesiapan TNI menghadapi tantangan keamanan regional, hingga pengelolaan aset strategis negara.
Anto mengatakan, Dasco–Sjafrie memiliki arti strategis. Pertama, soliditas institusional: memperlihatkan bahwa eksekutif dan legislatif mampu duduk bersama, meredam gesekan, dan mencari solusi bagi kepentingan nasional. Kedua, koordinasi anggaran yang lebih efisien: kedekatan personal memudahkan komunikasi dalam proses pembahasan anggaran pertahanan yang kerap kompleks. Ketiga, pesan stabilitas: di tengah dinamika politik, sinyal harmonisasi dua lembaga negara ini diharapkan menenangkan pasar dan publik.
Anto mengingatkan pentingnya transparansi. “Kedekatan harus diimbangi akuntabilitas. Publik perlu mendapat penjelasan terbuka mengenai kebijakan yang dihasilkan agar tidak menimbulkan persepsi negatif,” ujarnya.
Kompaknya hubungan eksekutif–legislatif berpotensi mempermudah lahirnya kebijakan pertahanan yang efisien. Anggaran yang tepat sasaran dapat dialokasikan untuk peningkatan alat utama sistem senjata sekaligus memacu industri pertahanan dalam negeri, membuka lapangan kerja, dan mendongkrak ekonomi. Stabilitas keamanan yang terjaga pada akhirnya akan menciptakan iklim investasi yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.
Namun, semua itu baru akan terbukti bila kesepahaman yang ditunjukkan melalui gestur Dasco dan Sjafrie diterjemahkan ke dalam program nyata, seperti peningkatan kualitas alutsista, kesejahteraan prajurit, dan pengelolaan aset negara yang transparan.
Momen Sufmi Dasco Ahmad berjalan bersama Menhan Sjafrie Sjamsoeddin mungkin tampak sederhana. Tetapi di balik langkah kaki yang seirama, tersimpan pesan besar: sinergi antara pemerintah dan parlemen adalah kunci menjaga pertahanan sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyat. Publik kini menunggu tindak lanjut nyata dari simbol kebersamaan tersebut, agar tidak berhenti sebagai gambar indah di lorong parlemen, melainkan menjadi kebijakan yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Indonesia.