Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad pada Rabu (10/9/2025) di Istana Merdeka menjadi sorotan publik. Pertemuan empat mata itu dinilai strategis karena membahas sejumlah program prioritas pemerintahan dan keputusan DPR yang menyangkut kepentingan rakyat.
Ketua Umum Perhimpunan Pergerakan Jejaring Nasional Aktivis 98 (PPJNA 98), Anto Kusumayuda, menilai pertemuan tersebut sebagai langkah penting yang menunjukkan komitmen negara dalam membangun bangsa dan menyejahterakan rakyat.
“Pertemuan Presiden Prabowo dengan Pak Dasco ini harus kita apresiasi. Keduanya membicarakan bagaimana program-program prioritas benar-benar difokuskan untuk rakyat. Inilah bentuk komunikasi sehat antara eksekutif dan legislatif,” ujar Anto dalam keterangannya kepada media, Rabu (10/9/2025).
Dari keterangan resmi Sekretariat Kabinet, Dasco melaporkan kepada Presiden mengenai sejumlah keputusan DPR yang baru disahkan, serta menyampaikan perkembangan situasi politik nasional. Diskusi kemudian diarahkan pada program prioritas, mulai dari penguatan ekonomi mikro, ketahanan pangan, hingga pelayanan publik.
Meski detail kebijakan belum dipublikasikan, sinyal kuat yang muncul adalah adanya sinkronisasi arah pembangunan antara pemerintah dan parlemen. Menurut pengamat politik, koordinasi semacam ini penting agar target-target kebijakan yang dijanjikan dapat berjalan efektif tanpa hambatan politik di Senayan.
PPJNA 98, yang dikenal sebagai wadah aktivis ’98, menegaskan dukungan penuh terhadap pertemuan tersebut. Anto Kusumayuda menekankan pentingnya dialog seperti ini diterjemahkan ke dalam kebijakan nyata yang berdampak langsung ke masyarakat.
“Jangan berhenti pada pertemuan simbolis. Publik ingin melihat bukti, mulai dari anggaran yang lebih berpihak pada pendidikan, kesehatan, hingga UMKM. Itu baru bisa disebut benar-benar membangun bangsa dan menyejahterakan rakyat,” tegas Anto.
Pertemuan antara Presiden dan Wakil Ketua DPR tentu tidak lepas dari makna politik. Selain membangun kesepahaman teknis, komunikasi intensif ini dinilai dapat meredam potensi gesekan politik dan memperkuat narasi persatuan nasional.
Sejumlah indikator akan menjadi tolok ukur keberhasilan hasil pertemuan ini, antara lain:
-Perubahan prioritas APBN yang lebih pro-rakyat.
-Kebijakan baru yang memperkuat ketahanan pangan.
-Stimulus nyata untuk UMKM dan ekonomi mikro.
-Percepatan akses layanan kesehatan dan pendidikan.
Publik kini menunggu apakah pertemuan Prabowo–Dasco akan segera diikuti dengan kebijakan konkret. “Momentum komunikasi ini jangan sampai hilang. Pemerintah harus menunjukkan bukti nyata,” tambah Anto.