Dalam semangat transformasi layanan kesehatan yang humanis, modern, dan berorientasi pada keselamatan pasien, RSUD Gambiran Kota Kediri di bawah kepemimpinan dr. Aditya Bagus Djatmiko, M.Kes., terus menunjukkan komitmen kuat untuk menghadirkan pelayanan yang tidak hanya profesional tetapi juga penuh empati. Rumah sakit plat merah yang menjadi tumpuan masyarakat Kediri dan sekitarnya ini menempatkan pelayanan paripurna sebagai jantung dari visi besarnya.
“Kami ingin memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh, mulai pasien datang hingga pulang. Bahkan, setelah pasien kembali ke rumah pun, kami akan tetap menyapa, menanyakan kabarnya. Karena bagi kami, pelayanan tidak berhenti di rumah sakit,” ujar dr. Aditya dalam wawancara eksklusif dengan wartawan www.suaranasional.com beberapa waktu lalu.
Apa yang disampaikan dr. Aditya bukan sekadar jargon manis. RSUD Gambiran secara bertahap sedang membangun sistem continuity of care yang menjangkau pasien bahkan setelah mereka meninggalkan rumah sakit. Tim medis akan melakukan follow-up terhadap kondisi kesehatan pasien pasca rawat inap, sebagai bentuk perhatian yang berkelanjutan.
Langkah ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup pasien, tetapi juga memperkuat hubungan emosional antara rumah sakit dan masyarakat. Ini sekaligus menjawab tantangan pelayanan publik di era modern yang dituntut lebih responsif dan personal.
Wakil Direktur Umum dan Keuangan, Alfan Sugiyanto, S.KM., M.Kes., menambahkan bahwa investasi sumber daya manusia menjadi perhatian utama pihak manajemen. Melalui program Diklat Berkelanjutan, para tenaga kesehatan dibekali pengetahuan dan keterampilan mutakhir, baik dari sisi kompetensi medis maupun komunikasi yang humanis.
“Kami punya program pelatihan service excellent secara rutin. Karena kompetensi medis saja tidak cukup, tenaga kesehatan juga harus memiliki empati, mampu mendengarkan dan memahami kebutuhan pasien,” ujar Alfan.
Pelatihan ini mencakup standar pelayanan, etika komunikasi, serta cara menghadapi situasi kritis di ruang pelayanan. Hasilnya, pasien merasakan suasana yang lebih hangat, tenang, dan penuh penghargaan.
Seiring meningkatnya jumlah kunjungan pasien dan tuntutan layanan spesialistik, RSUD Gambiran Kota Kediri juga terus melakukan modernisasi alat kesehatan (alkes) serta penambahan fasilitas layanan. Berbagai layanan unggulan kini tersedia, mulai dari radiologi digital, instalasi gawat darurat terpadu, hingga layanan bedah minimal invasif.
Rumah sakit ini sudah melengkapi fasilitas penunjang seperti NICU (Neonatal Intensive Care Unit), peningkatan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS), serta sistem antrean digital untuk mempercepat proses administrasi.
“Kami ingin menjadikan RSUD Gambiran sebagai rumah sakit rujukan regional, tidak hanya untuk Kediri tetapi juga wilayah sekitar seperti Blitar, Nganjuk, hingga Tulungagung,” ungkap dr. Aditya.
Sebagai rumah sakit yang dikelola oleh pemerintah daerah, RSUD Gambiran juga menjalin berbagai kerja sama dengan institusi pendidikan, organisasi profesi, dan sektor swasta. Kolaborasi ini mencakup penelitian medis, magang mahasiswa, hingga pengembangan inovasi layanan berbasis digital.
“Kami menyadari tantangan ke depan sangat kompleks, tidak bisa dihadapi sendiri. Karena itu, kolaborasi adalah kunci,” ujar Alfan Sugiyanto.
Yang membedakan RSUD Gambiran dengan banyak rumah sakit lain adalah pendekatannya yang memosisikan pasien dan keluarganya bukan sebagai objek layanan, melainkan sebagai mitra. Pihak rumah sakit secara aktif melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan medis serta memberikan edukasi yang komprehensif tentang kondisi dan terapi yang dijalani.
“Kami ingin menciptakan budaya rumah sakit yang terbuka, transparan, dan melibatkan masyarakat. Kepercayaan itu dibangun dari kejujuran dan komunikasi yang setara,” tegas dr. Aditya.
Tak hanya fokus pada pelayanan dan SDM, RSUD Gambiran juga mulai bergerak ke arah rumah sakit hijau (green hospital). Pengelolaan limbah medis, efisiensi energi, dan penataan ruang terbuka menjadi bagian dari grand design masa depan rumah sakit ini. Sementara dari sisi digital, sistem informasi pasien, rekam medis elektronik, hingga pemesanan obat secara daring sedang dikembangkan.
Transformasi RSUD Gambiran Kota Kediri adalah cerminan dari tekad kuat pemerintah daerah untuk menghadirkan layanan publik yang sejati—mudah diakses, berkualitas, dan berpihak pada rakyat. Dengan semangat pelayanan paripurna, RSUD Gambiran tidak hanya menjadi tempat penyembuhan fisik, tetapi juga ruang tumbuhnya harapan, empati, dan martabat manusia. Pewarta: Hadi Hoy