Yayasan Yugma Jaya Nitya (Yugma Foundation) melalui inisiatifnya dalam menghadapi tantangan ketenagakerjaan di dalam negeri, telah membuka peluang baru bagi tenaga kerja Indonesia untuk bekerja di luar negeri. Pendiri Yayasan Yugma Suherlan, menegaskan bahwa langkah ini tidak hanya memberikan solusi bagi pengangguran lokal tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap ekonomi nasional.
Dalam konteks globalisasi saat ini, banyak lulusan Indonesia menghadapi kesulitan dalam mencari pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan mereka di pasar kerja domestik yang kompetitif. Melalui kerja di luar negeri, para pekerja migran Indonesia (PMI) tidak hanya memperoleh penghasilan lebih tinggi, tetapi juga secara aktif mengirimkan remitansi yang berperan penting dalam meningkatkan perekonomian keluarga dan negara.
“Kami percaya bahwa bekerja di luar negeri bukan hanya tentang mencari penghasilan, tetapi juga tentang mengangkat harkat dan martabat keluarga serta berkontribusi positif terhadap devisa negara,” ujar Suherlan. “Ini adalah bentuk nasionalisme baru di era globalisasi, di mana kita dapat membuktikan bahwa PMI tetap setia pada negara, meskipun berada di luar negeri.”
Dengan meningkatnya keterampilan dan pengalaman di lingkungan kerja internasional, pekerja migran Indonesia juga mampu meningkatkan daya saing mereka di pasar kerja global. Hal ini sejalan dengan visi Yayasan Yugma untuk membantu mempersiapkan tenaga kerja Indonesia menghadapi tantangan dan peluang dalam skala internasional.
Upaya Yayasan Yugma ini mendapat dukungan luas dari pemerintah dan masyarakat, yang mengakui pentingnya memfasilitasi peluang kerja di luar negeri sebagai bagian dari strategi untuk memperkuat ekonomi nasional. Dengan demikian, langkah ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kemajuan dan kesejahteraan tenaga kerja Indonesia secara keseluruhan.
