Aliansi Profesional Indonesia Bangkit (APIB) Jakarta tengah bersiap menggelar pelantikan pengurus barunya di kawasan seni dan budaya Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, pada Sabtu, 9 Agustus 2025. Acara akan dimulai pukul 09.00 hingga 11.00 WIB dan dirancang bukan sekadar seremoni, melainkan juga sebagai momentum konsolidasi gagasan dan langkah nyata menyikapi berbagai tantangan strategis di Jakarta.
Dalam rapat persiapan pelantikan yang berlangsung di Jakarta, Ketua APIB Jakarta, Amru Mahalli, menegaskan bahwa acara ini tidak hanya menandai dimulainya kepengurusan baru, tetapi juga menjadi panggung deklaratif posisi APIB sebagai organisasi profesional yang memiliki misi sosial dan keberpihakan pada kepentingan publik.
“Kami akan mengangkat diskusi tentang isu-isu mendasar Jakarta—kemacetan, banjir, dan kemiskinan—yang terus menghantui warga. APIB harus hadir bukan hanya dengan kritik, tapi dengan solusi konkret. Kami ingin menegaskan bahwa APIB Jakarta punya DNA yang khas dan mudah dikenali oleh masyarakat,” ujar Amru, Jumat (11/7/2025).
Amru menambahkan, kekhasan itu akan dibangun lewat kerja-kerja advokasi, kajian berbasis data, serta jejaring lintas sektor yang akan memperkuat peran APIB sebagai bagian dari ekosistem pembangunan Jakarta yang berkelanjutan.
Aliansi Profesional Indonesia Bangkit didirikan sebagai rumah besar bagi para profesional lintas sektor yang ingin berkontribusi terhadap perubahan sosial. Meski berbasis keahlian dan profesionalisme, APIB menolak bersikap elitis. Sebaliknya, organisasi ini justru ingin mendekat ke akar rumput dan menjadi kanal aspirasi warga kota yang sering kali tidak terdengar oleh para pengambil kebijakan.
Di bawah kepemimpinan Amru, APIB Jakarta ingin mengembangkan model organisasi yang adaptif dan responsif. “Kami tidak ingin menjadi organisasi seremonial. DNA kami adalah kerja nyata dan keberpihakan pada publik,” tegasnya.
Dalam pelantikan nanti, selain pengucapan sumpah jabatan, juga akan digelar diskusi panel yang melibatkan tokoh-tokoh pemikir perkotaan, aktivis, akademisi, dan perwakilan birokrasi Pemprov DKI Jakarta. Tema besarnya adalah “Menjawab Tantangan Jakarta: Dari Krisis ke Solusi”.
Ketua Umum APIB Pusat, Erick Sitompul, memberikan arahan tegas kepada jajaran APIB Jakarta agar memainkan peran ganda: sebagai mitra strategis sekaligus mitra kritis bagi Pemprov DKI.
“APIB Jakarta tidak boleh menjadi penonton. Kita harus menjadi mitra strategis yang membangun gagasan, namun juga mitra kritis yang berani menyuarakan hal yang benar ketika kebijakan pemerintah tidak berpihak pada rakyat,” ujar Erick.
Erick juga mendorong agar setiap pengurus memahami betul tantangan lokal Jakarta, dari soal ketimpangan sosial, perumahan layak, transportasi publik, hingga isu urbanisasi yang makin kompleks. Ia menyarankan APIB Jakarta menyusun agenda kerja jangka pendek dan jangka panjang, serta memprioritaskan kolaborasi lintas komunitas dan pemangku kepentingan.
“Kalau kita ingin dikenal, jangan tunggu diperkenalkan. Tunjukkan lewat karya, lewat pernyataan sikap, dan lewat konsistensi kerja,” pesan Erick.
Pelantikan APIB Jakarta di TIM tidak dipilih secara kebetulan. Lokasi ini merupakan simbol kreativitas dan kebebasan berekspresi, dua nilai yang menurut Amru sangat penting bagi organisasi profesional di tengah iklim demokrasi yang terus berproses.
“Di TIM ini lahir banyak gagasan besar bangsa. Kami ingin APIB Jakarta juga menjadi kawah candradimuka bagi gagasan-gagasan transformasi perkotaan,” tambah Amru.
Pelantikan ini ditargetkan dihadiri oleh ratusan undangan dari kalangan profesional, tokoh masyarakat, birokrasi, media, dan organisasi masyarakat sipil. Dalam waktu dekat, APIB Jakarta juga akan merilis white paper (kertas posisi) tentang tiga isu strategis utama yang akan menjadi fokus gerakan mereka selama setahun ke depan.
APIB Jakarta datang bukan sebagai gerakan elitis atau menara gading. Mereka datang dengan semangat keterlibatan aktif dalam pembangunan kota. Di tengah kompleksitas Jakarta yang terus berubah, kehadiran organisasi seperti APIB membuka ruang baru bagi kontribusi para profesional untuk tidak hanya berbicara di ruang seminar, tapi juga turun ke lapangan, menjadi bagian dari solusi.
“APIB Jakarta akan kami jadikan rumah profesional yang berani berpihak, tidak netral terhadap ketidakadilan, dan tidak lelah menyuarakan kepentingan masyarakat,” pungkas Amru.





