LSM Bogor Development Watch Mencium Aroma Korupsi pada Pembangunan Rusun Kementerian PUPR untuk IAIN Laa Roiba

Pembangunan rumah Susun Kementrian PUPR untuk IAIN La Roiba yang terletak di kec. Cibinong , kabupaten Bogor, dengan biaya dari APBN, tahun anggaran 2022, senilai Rp 5 milyar lebih, tercium aroma indikasi adanya tindak pidana korupsi, demikian disampaikan oleh Asep Sunandar Ketua LSM Pemantauan Pembangunan Bogor ( Bogor Development Watch) kepada wartawan, Jum’at, 7 Maret 2025 di Bogor.

“Kami mencium adanya dugaan praktek tindak pidana korupsi dalam proyek pembangunan rusun Kementerian PUPR untuk IAIN LAA Roiba, yang sampai dengan saat ini informasinya, belum dapat diserahkan penggunaannya secara resmi untuk kepada IAIN Laa Roiba,” ungkap nya.

Menurut Asep, indikasi praktek korupsi pada pembangunan rumah susun tersebut, yang merupakan hasil penggalian informasi dari berbagai pihak masyarakat, yang mengungkapkan dari penilaian imparsial saja, nampak bangunan ini tidak layak berdiri dan tidak layak pakai.

“Masa’ sih gedung seperti itu menelan biaya hingga Rp 5 miliar lebih, kalau dari hasil hitungan imparsial, gedung seperti itu tak sampai menelan biaya Rp 5 miliar, diperkirakan sekitar Rp.3 milyar, ya,” tukas Asep.

Untuk itu, lanjut Asep, diperlukan adanya audit terhadap anggaran yang digunakan dalam pembangunan rusun Mahasiswa IAIN LAA Roiba, bukan hanya itu, juga pihak inspektorat jenderal kementerian PUPR harus melakukan audit bangunan secara menyeluruh, sebab dengan adanya audit anggaran di sertai audit bangunan, hasil nya bakal di temukan penyalahgunaan anggaran yang bersumber dari APBN tahun anggaran 2022.

Bukan hanya itu, ternyata bangunan tersebut tidak memiliki ijin prinsip penggunaan Tanah (SIPT) dan Analisa Dampak Lingkungan (Amdal), serta IMB, dan bangunan bertingkat tersebut terletak dibawah permukaan jalan, dan berjarak hanya beberapa Meter dari Sungai Ciliwung, Informasi lainnya yg didapat pada saat Pembangunannya berlangsung, tidak ada Papan Pemberitahuan disekitar lokasi Proyek pembangunan dengan dana APBN.

” Ya, kami sangat berharap Badan Pemeriksa keuangan, agar segera melakukan audit anggaran terhadap anggaran yg di gunakan dalam pembangunan rusun Kementrian PUPR untuk IAIN Laa Roiba ini, ” pungkas Asep.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News