Ratusan Mahasiswa PMII Lamongan Unjuk Rasa minta Penyelesaian kasus Korupsi

Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Ketua Rayon Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi unjuk rasa di kantor Kejari dan DPRD Lamongan. Mereka menyampaikan ketidakpuasan terhadap penanganan kasus korupsi dan kinerja pemerintah daerah setempat.

Mahasiswa ini memulai aksi dengan mendatangi kantor Kejari di Jalan Veteran Lamongan. Mereka menggelar orasi dan membentangkan spanduk dan poster berisi tuntutan di depan kantor Kejari Lamongan sebelum akhirnya melanjutkan aksi ke gedung DPRD Lamongan di Jalan Basuki Rahmat.

Ada 3 poin tuntutan yang dibawa PMII. Pertama terkait penanganan kasus-kasus korupsi di Lamongan yang mereka nilai lamban. Selain korupsi, mahasiswa juga mengkritisi kinerja Pemkab Lamongan, terutama dalam pembangunan infrastruktur yang dinilai tidak berjalan maksimal.

“Kami ke sini membawa banyak kasus yang viral di media sosial. Mari kita mendesak KPK untuk menuntaskan kasus kasus ini,” teriak salah satu orator di depan Gedung DPRD Lamongan.

Tak hanya itu, massa PMII juga menuntut DPRD merevisi APBD dan menekan eksekutif melaksanakan program prioritas yang berpihak kepada masyarakat dalam sektor ekonomi.

“Penyelidikan dan penegakan serta meminta Kejari Lamongan tranparans saat menangani kasus. Meminta tanggung jawab DPRD Lamongan untuk melaksanakan 3 hak DPRD seperti yang termaktub dalam pasal 80 UU nomor 23 tahun 2014,” seru mereka.l

Di DPRD Lamongan massa ditemui Wakil Ketua DPRD Imam Fadli. Dia tegaskan kasus-kasus dugaan korupsi yang ada di Lamongan saat ini sudah dalam penanganan aparat penegak hukum. Dia ajak mahasiswa bersama-sama mengawal proses hukum itu.

Terkait APBD tahun 2025, Imam menyebutkan bahwa APBD Lamongan sudah melalui evaluasi Gubernur Jatim dan sudah disahkan, yakni sebesar Rp 3,26 triliun.

“Kita kawal peruntukannya, mulai untuk kesehatan, pendidikan, sosial dan lainnya. Kami pastikan aspirasi panjengan jadi catatan buat kami, dan kami akan mengawal sepenuhnya. Kami pastikan anggaran yang ada di APBD benar-benar untuk masyarakat Lamongan,” kata Imam.

Usai mendengar jawaban dari Imam Fadli, massa mahasiswa kemudian membubarkan diri. Namun mereka mewanti-wanti akan kembali datang dengan jumlah massa lebih banyak jika aspirasi mereka diabaikan. Sepanjang aksi hingga bubarnya massa aksi, polisi mengawal jalannya aksi ini.

 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News