Ketika Prabowo Subianto akhirnya memenangkan Pemilu 2024 dan menjadi Presiden Indonesia, banyak yang melihatnya sebagai kelanjutan dari kepemimpinan Jokowi. Dengan dukungan besar dari Jokowi dan manuver politik yang mengamankan posisi Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapresnya, kemenangan Prabowo tidak hanya menjadi bukti dari rekonsiliasi politiknya dengan Jokowi, tetapi juga menguatkan persepsi bahwa pemerintahannya akan menjadi perpanjangan dari era Jokowi.
“Saya melihat pemerintahan Probowo itu manunggaling Kawulo Jokowi. Di pemerintahan Prabowo masih banyak loyalis Jokowi. Menteri-menteri Jokowi sering berkunjung ke Solo untuk menemui Jokowi,” kata pengamat politik Muhammad Huda kepada redaksi www.suaranasional.com, Rabu (12/2/2025).
Dukungan Jokowi terhadap Prabowo tidak sekadar simbolis, tetapi juga nyata dalam bentuk infrastruktur politik dan jaringan kekuasaan. Hal ini tercermin dalam bagaimana mesin politik Jokowi, mulai dari para menteri hingga kepala daerah yang loyal kepadanya, mendukung Prabowo dalam Pilpres 2024.
“Jokowi mungkin tidak akan langsung menarik diri dari politik. Dengan pengaruhnya yang besar di berbagai institusi pemerintahan dan partai politik, Jokowi bisa saja mencoba mempertahankan kendali atas kebijakan-kebijakan utama melalui loyalisnya di kabinet Prabowo,” ungkapnya.
Pemerintahan Prabowo memang tampaknya akan menjadi kelanjutan dari era Jokowi dalam beberapa aspek, terutama dalam hal proyek pembangunan dan stabilitas politik awal. “Dalam jangka pendek, Prabowo mungkin akan tetap terlihat “manunggaling kawulo Jokowi” sebagai bagian dari strategi politiknya untuk menjaga stabilitas dan legitimasi,” papar Huda.