Oleh: Muslim Arbi, Pengamat politik
Bocor Alus Tempo, Sabtu (1/2/2025) menyebut Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dengan sebutan Don Dasco. Sosok yang mempunyai kekuasaan penuh dan menjadi kepercayaan Presiden Prabowo.
Dalam budaya Spanyol, “Don” digunakan sebagai gelar kehormatan untuk laki-laki, setara dengan “Tuan” dalam bahasa Indonesia
Masih dalam laporan Bocor Alus Tempo, Don Dasco berada di Istana saat Presiden Prabowo mengumumkan Menteri di Istana. Don Dasco berada di samping Wapres Gibran Rakabuming Raka. Keberadaan Don Dasco itu menunjukkan begitu pentingnya pria kelahiran Bandung, Jawa Barat pada 7 Oktober 1967 ini.
Kalangan anggota parlemen menyebut Dasco dengan sebutan Ketua Umum DPR-begitu kuatnya pengaruh di kalangan wakil rakyat itu.
Don Dasco juga menempatkan para relawan Prabowo saat Pilpres 2024 menjadi komisaris di berbagai BUMN. Ia mengumpulkan CV para relawan dan menyerahkan ke Erick Thohir.
Don Dasco pun bisa memanggil Menteri BUMN Erick Thohir walupun sedang rapat dengan Komisi VI DPR. Erick pun meninggalkan rapat dan lebih memilih bertemu dengan Dasco.
Dalam konteks politik, Don Dasco berperan sebagai penghubung antara aspirasi rakyat dan kebijakan yang diambil oleh pemerintahan Prabowo. Ia menjadi suara yang mewakili partai yang telah lama berkontribusi dalam politik Indonesia.
Perbandingan antara Lord Luhut dan Don Dasco menunjukkan dinamika yang menarik dalam politik Indonesia. Lord Luhut, dengan semua pengalaman dan koneksinya, mampu menggerakkan roda pemerintahan di era Jokowi untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan.
Sebaliknya, Don Dasco berfokus pada penguatan posisi Prabowo dan menyukseskan berbagai program pemerintahan saat ini. Dalam hal ini, keduanya menunjukkan bagaimana individu-individu kunci dapat mempengaruhi jalannya suatu pemerintahan dan perkembangan politik di Indonesia.
Kekuatan Lord Luhut di era pemerintahan Jokowi tidak dapat dipandang sebelah mata. Ia sering kali dijadikan sebagai “tangan kanan” presiden, dengan kemampuan untuk menjembatani berbagai kepentingan. Dalam banyak kesempatan, Lord Luhut berhasil meredakan konflik antara berbagai kementerian dan lembaga, serta mendorong kolaborasi antara sektor publik dan swasta. Hal ini terlihat jelas dalam proyek-proyek infrastruktur yang sedang dibangun di seluruh Indonesia, di mana Lord Luhut sering kali menjadi penggerak utama dalam menarik investor dan memastikan kelancaran proyek.
Di sisi lain, Don Dasco sebagai orang kepercayaan Presiden Prabowo tidak kalah penting. Ia berusaha untuk menjaga soliditas partai dan memperkuat posisi Gerindra di tengah persaingan politik yang semakin ketat. Dalam setiap pernyataannya, Don Dasco selalu menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan. Ini menjadi strategi penting bagi Gerindra untuk menunjukkan kepada publik bahwa mereka adalah partai yang peduli terhadap aspirasi rakyat.
Meskipun keduanya berasal dari latar belakang yang berbeda, Lord Luhut dan Don Dasco sama-sama menghadapi tantangan dalam menjalankan tugas mereka. Luhut mampu menghadapi kritik dari masyarakat yang sering kali skeptis terhadap proyek-proyek pemerintah di era Jokowi.
Sementara Don Dasco harus berjuang untuk menjaga citra positif Partai Gerindra di mata pemilih. Dalam dunia politik yang penuh dengan dinamika, kemampuan untuk beradaptasi dan berkomunikasi dengan baik menjadi kunci sukses bagi kedua tokoh ini.
Salah satu aspek yang menarik untuk dicermati adalah bagaimana Lord Luhut dan Don Dasco dapat saling melengkapi meskipun berada di kubu politik yang berbeda.
Lord Luhut, dengan semua pengalaman dan jaringan internasionalnya, dapat memberikan wawasan berharga bagi Dasco tentang bagaimana cara menarik perhatian investor dan membangun kepercayaan publik. Di sisi lain, Don Dasco dapat memberikan perspektif yang lebih dekat dengan suara rakyat, yang sering kali menjadi hal yang kurang dicerna oleh para pejabat pemerintah.
Situasi ini mengingatkan kita pada pentingnya kolaborasi antara sektor politik dan masyarakat. Dalam banyak kasus, keputusan yang diambil oleh pemerintah sering kali tidak sesuai dengan harapan rakyat. Oleh karena itu, penting bagi pemimpin seperti Lord Luhut dan Don Dasco untuk menjembatani kesenjangan ini, agar kebijakan yang diambil dapat lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Lord Luhut dan Don Dasco juga harus menyadari bahwa dalam politik, tidak ada yang permanen. Kepopuleran dan dukungan publik dapat berubah seiring waktu. Oleh karena itu, mereka perlu menjaga komunikasi yang baik dengan konstituen mereka, serta beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Keduanya harus mampu merespons kritik dengan bijak dan tidak terjebak dalam polemik yang dapat merugikan reputasi mereka.
Secara keseluruhan, peran Lord Luhut dan Don Dasco menunjukkan betapa pentingnya individu-individu kunci dalam menentukan arah politik dan pembangunan di Indonesia. Keduanya memiliki tanggung jawab besar untuk menciptakan kebijakan yang tidak hanya menguntungkan segelintir orang, tetapi juga membawa kesejahteraan bagi seluruh rakyat. Melalui sinergi antara kekuatan politik dan aspirasi rakyat, diharapkan Indonesia dapat melangkah maju menuju masa depan yang lebih baik.