Muhammad Fuad Riyadi (Fuad Plered) menunggu perintah Ketua Umum PBNU KH Yahya Staquf (Gus Yahya) dalam menghadapi Habaib di Indonesia. Ia pun menyatakan siap menyembelih Habaib jika ada perintah dari Gus Yahya.
“Di bawah ini menunggu instruksi. Gus Yahya bilangnya apa? Habib itu masih dianggap keturunan Nabi Muhammad SAW atau bukan, masih NU atau bukan, mau kita apain, kita menunggu instruksi Ketum PBNU. Kita sembelih atau suruh pergi atau gimana gitu,” kata Fuad Plered dalam video yang beredar di media sosial.
Fuad Plered menilai PBNU tidak tegas terhadap keberadaan Habaib di NU dan Indonesia. “PBNU masih begini, main-main metafor. Publik gagal menangkap pesannya. Saya kecewa beliau memainkan metafor. Tidak perlu pakai isyaroh-isyaroh,” jelasnya.
Ia kecewa sikap Gus Yahya dalam menghadapi Ba’alawi di Indonesia termasuk Luthfi Bin Yahya .“Saya kecewa dengan Ketua Umum PBNU KH Yahya Staquf (Gus Yahya) menghadapi Ba’alawi kok inferior. Persoalan habib termasuk Si Luthfi Yahya itu tanggung jawab NU. Negara tinggal menstempel saja,” paparnya.
Ia mengatakan, banyak pertimbangan sebagai PBNU yang meminta agar tidak membahas nasab dari Baalawi. Meski, dirinya sudah sudah membuat konten kecewa. “Saya mentaati. Kecewa ya pasti. Nu melindungi Ba’alawi, melindungi anak cucu Baalawi dari marabahaya,” kata Fuad di kanal YouTubenya.
Menurutnya, jika pembahasan dilanjutkan akan mendelegelatimasi mereka yang sudah koar-koar dzurriyat Rasul. Ada kemungkinan terjadi kerusuhan massal.
“Minta disudahi saja pembicaraan nasab. Kiai Yahya tahu persis, kalau dilanjutkan komunitas Baalawi tidak bisa membuktikan mereka Dzurriyat Rasul,” ucapnya.
“Dan berdasarkan data fakta bersejarah, KH Imauddin Banten dan KH Nur Ihya, bisa membantah. Ya sudahlah, sekarang dipercaya saja, karena ada barokahnya,” terangnya.
Dikatakan, NU sudah melindungi dua kali melindungi dari kehancuran dan fitnah, meski oknum Baalawi yang terus menerus menyerang personil-personil NU, terus menerus berusaha menggerogoti marwah kiai NU dan organisasi NU. “Orang yang ma merusak menghancurkan pun, masih dilindungi,” ucapnya.