Ustaz Marzuki Membongkar Hoax Ulama Banten Dukung PSN PIK 2

Oleh: Ahmad Khozinudin, S.H, Advokat [Koordinator Tim Advokasi Melawan Oligarki Rakus Perampas Tanah Rakyat/ TA- MOR PTR]

Beberapa waktu lalu, KH Said Aqil Siradj dikabarkan bersama puluhan tokoh ulama se-Banten menyatakan dukungan terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2).

Deklarasi dukungan tersebut disampaikan pada acara di Ballroom Istana Nelayan, Kota Tangerang, Senin, 6 Januari 2025. Beberapa pihak yang terlibat dalam PSN PIK 2, termasuk Muannas Alaidid, juga turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Namun ternyata, keterangan dari peserta dalam acara tersebut berbeda. Pada Kamis (9/1) Wartawan sekaligus YouTuber Arif Widodo, berhasil mewawancarai salah satu peserta via zoom, yang ditayangkan di Channel Tangkap Oligarki.

Ustadz Marzuki, yang diwawancarai adalah salah satu peserta yang hadir dalam acara tersebut. Dalam penuturannya, ternyata didapat sejumlah fakta yang berseberangan dengan berita yang beredar di media.

Menurutnya, mayoritas tokoh dan ulama yang hadir justru mengkritik proyek PIK-2. Mereka, mengeluhkan dampak proyek yang menggangu masyarakat.

Mereka, juga memprotes praktik pembebasan lahan PIK-2. Saking kerasnya protes peserta dalam acara tersebut, sesi tanya-jawab dibatasi.

Namun, acara ini dijadikan sarana membangun opini seolah-olah Ulama dan tokoh Se Banten mendukung proyek PIK-2. Bahkan, dengan menggunakan dalil ‘Ihya Al Mawat’, proyek PIK-2 ini dicarikan dalil agama agar terkesan syar’i dan maslahat.

Dalih mengelola tanah terlantar untuk kemaslahatan rakyat dijadikan sarana untuk menarik dukungan pada proyek PSN PIK-2. Padahal, proyek PIK-2 ini jelas menimbulkan mudharat dan melanggar hukum, sebagaimana telah ditegaskan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Belakangan, borok proyek PIK-2 milik Aguan dan Anthony Salim ini makin terkuak dengan ramainya perbincangan tentang pemagaran Laut. proyek PSN yang belum memiliki izin penggunaan lahan, bertentangan dengan RTRW ini, makin menegaskan adanya Entitas Negara dalam Negara di Republik ini.

Model dukungan yang diedarkan oleh proyek PIK-2 milik Aguan ini umumnya dengan memanipulasi hukum, memanipulasi dalil agama, memanipulasi dukungan tokoh dan ulama, bahkan memanipulasi fakta lapangan. Lihat saja, proyek Aguan pasti akan menghindari tanggungjawab pemagaran laut, dengan berusaha memutus keterkaitan pagar laut dengan PIK-2.

Padahal, semua orang di lokasi tahu, itu pagar laut PIK-2. Proyek PSN PIK-2 yang terbukti melanggar RTRW ini, akan membuat serangkaian langkah pelanggaran lainnya, untuk menghindari tanggungjawab.

Semoga, kedepan akan muncul banyak ustad Marjuki ustadz Marzuki lainnya, yang bersuara membela rakyat Banten yang terzalimi. Muncul suara-suara ulama ikhlas, yang pemberani, yang hanya takut kepada Allah SWT, sebagaimana firman Allah SWT:

إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba Nya adalah mereka para Ulama.” (QS. Fathir: 28)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News