Emak-emak melawan preman suruan Sugianto Kusuma (Aguan) menunjukkan militansi menolak Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk (PIK) 2.
Demikian dikatakan aktivis Nicho Silalahi dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Kamis (9/1/2024). “Emak-emak yang menolak PSN PIK harus menjadi pelecut para aktivis atau mahasiswa untuk bergerak membela rakyat Banten melawan oligarki,” ungkapnya.
Kata Nicho, emak-emak yang berhadapan preman saat menolak PSN PIK sudah sering menyuarakan dalam isu-isu nasional. “Emak-emak ini juga pernah berdemo di Jakarta menolak kenaikan PPN 12 persen, pernah juga mendatangi kantornya Gibran,” papar Nicho
Nicho mengatakan, Presiden Prabowo harus segera membatalkan PSN PIK 2. “Saya membaca pernyataan dari Bang Dasco Presiden Prabowo akan evaluasi PSN. Semoga PSN PIK 2 dibatalkan Presiden Prabowo,” tegasnya.
Menurut Nicho, PSN PIK 2 merusak lingkungan dan membuat sengsara nelayan Banten. “Laut dipagari dan ini membuat nelayan Banten tidak bisa melaut,” pungkasnya.