Guru Besar UIN Jakarta: Minum Bir Menyehatkan Tubuh dan Beberapa Ulama tak Permasalahkan Wine

Beberapa ulama diklaim tidak mempermasalahkan bir yang ada unsur alkoholnya karena bisa bermanfaat untuk menghangatkan tubuh khususnya di daerah yang ada musim dinginnya. Begitu juga wine, ada beberapa ulama yang dikalim membolehkan minuman tersebut asalkan fermentasinya dari buah-buahan.

“Jadi ada pertanyaan, kalau ada orang sudah terbiasa minum bir seperti teman-teman saya di Jerman, kalau musim dingin harus minum bir , karena bir itu untuk menyehatkan tubuh  membuat tubuh kita menjadi hangat. Mungkin ada beberapa ulama yang mengatakan bir tidak haram dan tidak memabukkan. Jadi unsurnya itu memabukkan. Beberapa ulama wine sepanjang dibuat dari fermentasi buah no problem,” kata Guru Besar UIN Jakarta Prof Siti Musdah Mulia dalam podcast yang tersebar di media sosial.

Dalam kondisi darurat, kata Musdah Mulia, Umat Islam diperbolehkan makan daging babi. “Kita boleh makan daging babi kalau betul-betul terpaksa dan darurat. Mati kalau tidak makan daging babi. Kenapa umat Islam makan daging babi padahal banyak pilihan,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan, hanya tafsir ulama yang mengharamkan babi dan tidak ada penjelasan rasionalnya. “Tidak ada penjelasan keharaman babi. Yang ada itu Cuma tafsiran ulama di dalamnya mengandung cacing pita, padahal kalau dipelajari daging sapi lebih banyak cacing pita . Jadi menurut saya tidak ada penjelasan yang rasional tetapi mungkin juga Tuhan hanya menguji umatnya,” jelas Musdah Mulia.

Hukum minuman alkohol yang memabukkan atau Khamr bagi umat muslim telah diatur dalam beberapa ayat Al-Qur’an. Apa saja hukum yang disebutkan?

Dalam Islam, khamr adalah minuman keras yang zaman dahulu dibuat dengan campuran kurma dan anggur. Karena dapat memabukkan, khamr kemudian dilarang dengan cara bertahap karena sudah menjadi kebiasaan sejak zaman jahiliyah.

Hukum Minum Alkohol atau Khamr dalam Al-Quran
Ayat tentang khamr dan judi terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 219. Allah SWT berfirman:

يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلْخَمْرِ وَٱلْمَيْسِرِ ۖ قُلْ فِيهِمَآ إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَٰفِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَآ أَكْبَرُ مِن نَّفْعِهِمَا ۗ وَيَسْـَٔلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ قُلِ ٱلْعَفْوَ ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمُ ٱلْءَايَٰتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ

Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah: “pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir.” (QS. Al-Baqarah: 219).

Selain itu ada juga dalil yang menerangkan tentang larangan minum khamr yaitu surat An-Nisaa ayat 43:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَقْرَبُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنتُمْ سُكَٰرَىٰ حَتَّىٰ تَعْلَمُوا۟ مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِى سَبِيلٍ حَتَّىٰ تَغْتَسِلُوا۟ ۚ وَإِن كُنتُم مَّرْضَىٰٓ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَآءَ أَحَدٌ مِّنكُم مِّنَ ٱلْغَآئِطِ أَوْ لَٰمَسْتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوا۟ مَآءً فَتَيَمَّمُوا۟ صَعِيدًا طَيِّبًا فَٱمْسَحُوا۟ بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu sholat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.” (QS An-Nisa ayat 43).

Hukum Minum Alkohol atau Khamr dalam Hadits
Hadits tentang khamr juga disebutkan dalam Imam Ahmad yang meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Musa al-Asy’ariy bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak akan masuk surga orang yang senantiasa minum khamr, orang yang percaya atau membenarkan sihir, dan orang yang memutuskan tali silaturrahim. Barangsiapa mati dalam keadaan minum khamr (mabuk) maka Allah kelak akan memberinya minum dari sungai Ghuthah. Yaitu air yang mengalir dari kemaluan para pelacur, yang baunya sangat mengganggu para penghuni neraka.” (Isnadnya dha’if. Diriwayatkan oleh Ahmad (4/399), Al-Hakim (4/146), Ibnu Hibban (5346)

Artinya siapa saja yang mengonsumsi khamr akan dilaknat dari Allah SWT. Diriwayatkan oleh Abu Dawud bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Khamr atau minuman keras itu telah dilaknat dzatnya, orang yang meminumnya, orang yang menuangkannya, orang yang menjualnya, orang yang membelinya, orang yang memerasnya, orang yang meminta untuk diperaskan, orang yang membawanya, orang yang meminta untuk dibawakan dan orang yang memakan harganya.” (Diriwayatkan oleh Ahmad (2/25,71), Ath-Thayalisi (1134), Al-Hakim At-Tirmidzi dalam Al-Manhiyaat (hal: 44,58), Abu Dawud (3674)).

Simak berita dan artikel lainnya di Google News