Merealisasikan Wisata Kaligelis dan Desa Demaan Wisata Religi di Kudus

Oleh: Bin Subiyanto (Pengamat Sosial dan Budaya Kudus)

Kudus, kota kecil yang dikenal sebagai Kota Kretek dan Kota Santri, menyimpan potensi wisata religi yang sangat besar. Dengan adanya Makam Sunan Kudus dan Sunan Muria yang menjadi daya tarik utama, pengembangan kawasan wisata lainnya seperti Kaligelis dan Desa Demaan dapat menjadi langkah strategis untuk memperkuat branding Kudus sebagai pusat wisata religi.

Kaligelis adalah sungai yang memiliki nilai historis karena menjadi bagian penting dari perjalanan sejarah penyebaran Islam di Kudus. Sunan Kudus, salah satu dari Walisongo, menggunakan kawasan sekitar Kaligelis sebagai pusat dakwahnya. Namun, sungai ini kini menghadapi tantangan berupa pencemaran lingkungan dan minimnya perhatian terhadap pelestarian nilai sejarahnya.

Langkah untuk merealisasikan Kaligelis sebagai kawasan wisata dapat dimulai dengan beberapa inisiatif.

Pertama, revitalisasi sungai. Membersihkan sungai dari sampah dan limbah adalah langkah awal. Pemerintah daerah dapat bekerja sama dengan komunitas lokal dan pelajar untuk menggalakkan program “Kaligelis Bersih”. Revitalisasi ini juga mencakup penghijauan di sekitar bantaran sungai.

Kedua, pembangunan fasilitas pendukung. Area sekitar Kaligelis bisa dilengkapi dengan jalur pedestrian, taman edukasi, dan dermaga kecil untuk wisata perahu. Hal ini memberikan daya tarik bagi wisatawan untuk menikmati suasana sungai sambil belajar sejarah.

Ketiga, event budaya dan religi. Penyelenggaraan acara seperti “Festival Kaligelis” yang menampilkan seni budaya lokal dan pengajian bisa menarik lebih banyak pengunjung.

Desa Demaan adalah salah satu kawasan di Kudus yang menyimpan nilai sejarah tinggi. Desa ini erat kaitannya dengan kisah kehidupan Sunan Kudus, yang konon pernah menjadikan area ini sebagai pusat penyebaran Islam.

Untuk merealisasikan Desa Demaan sebagai desa wisata religi, langkah-langkah berikut dapat dilakukan di antaranya. Pertama, pemugaran situs sejarah. Situs-situs bersejarah di Desa Demaan, seperti rumah tradisional dan masjid kuno, harus dipugar dan dilestarikan. Hal ini perlu dilakukan tanpa menghilangkan unsur asli arsitekturnya.

Kedua, program homestay berbasis religi. Warga lokal dapat dilibatkan dalam program homestay dengan konsep islami. Wisatawan dapat merasakan pengalaman kehidupan tradisional dengan nilai-nilai Islam yang kental.

Ketiga, promosi melalui digital. Desa Demaan perlu dipromosikan melalui media sosial dan platform digital. Pembuatan konten visual yang menarik seperti video sejarah dan kisah Sunan Kudus dapat membantu memperkenalkan desa ini ke khalayak yang lebih luas.

Pengembangan paket wisata yang menghubungkan Kaligelis, Desa Demaan, dan Masjid Menara Kudus akan memberikan pengalaman yang lengkap bagi wisatawan.

Kolaborasi Antar Pemangku Kepentingan

Keberhasilan pengembangan wisata Kaligelis dan Desa Demaan membutuhkan kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat lokal, dan pelaku industri pariwisata. Beberapa langkah penting meliputi:

Pertama, pemberdayaan masyarakat. Pelatihan bagi warga lokal untuk menjadi pemandu wisata atau pelaku usaha mikro seperti kuliner dan kerajinan khas Kudus.

Kedua, dukungan dana dan kebijakan.
Pemerintah daerah perlu mengalokasikan anggaran khusus untuk pembangunan infrastruktur dan pelestarian budaya. Kebijakan yang memudahkan investasi di sektor pariwisata juga penting.

Pengembangan wisata Kaligelis dan Desa Demaan bukan hanya akan meningkatkan kunjungan wisatawan, tetapi juga memperkuat perekonomian lokal. Kawasan ini dapat menjadi ikon baru Kudus, memberikan ruang bagi generasi muda untuk belajar dan menghargai sejarah, serta mempromosikan nilai-nilai toleransi dan kebersamaan.

Dengan visi yang jelas dan implementasi yang terencana, Kaligelis dan Desa Demaan memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata religi yang tidak hanya menarik bagi wisatawan domestik tetapi juga internasional. Kudus dapat semakin dikenal sebagai kota yang mengharmoniskan sejarah, budaya, dan religi dalam satu kesatuan.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News