Survive dan Growth

Oeh: Abu Daud

Hampir genap 11 bulan tahun 2024 ini sudah dilalui oleh para Amil di Organisasi Pengelola Zakat (OPZ). Aktivitas full selama 11 bulan ini sudah dilakoni dengan maksimal, mulai pagi sampai sore bahkan malam bergadang memberikan layanan terbaik bagi masyarakat untuk menunaikan donasi ziswaf ke Lembaga Zakat. Untuk layanan kantor boleh buka jam 08.00-17.00 wib tapi layanan personal bisa jadi 24 jam. Sebuah dedikasi yang luar biasa, panas, hujan, debu, lelah, keringat, tidak ada apa-apanya. Semua yg dilakukan sebagai bentuk pengabdian kepada Allah, memberikan layanan terbaik bagi masyarakat.

Berlalu 11 bulan ini, tentu banyak catatan-catatan bagi personal dan lembaga. Pencapaian secara angka bisa dilihat dari laporan keuangan, ada yang melompati target, sampai target, bertumbuh dari sebelumnya, bahkan ada yang minus dari pencapaian sebelumnya. Nggak usah khawatir, masih ada waktu tersisa 1 bulan ke depan.! Selalu lakukan yang terbaik.

Catatan-catatan yang ada jangan hanya dilihat dari capaian angka saja, perlu dilihat secara holistik. Mulai dari perencanaan, eksekusi kemudian sampai pada evaluasi. Bisa jadi ada yang belum maksimal di 3 proses tadi. Cek Kembali. Atau bisa jadi ada faktor eksternal yang mempengaruhi, misal kondisi ekonomi, kondisi masyarakat, dan lain-lain.

Dari catatan yang ada akan muncul evaluasi menyeluruh, akan kelihatan mana yang perlu ditingkatkan, mana yang perlu di kurangi, mana yang perlu diciptakan, atau bahkan mana yang perlu dihilangkan (matrix blue ocien). Dengan catatan yang ada, muncul tindak lanjut dan strategi yang efektif untuk melunasi target-target tersisa.

Sebagai sebuah renungan, penulis akan menyampaikan 2 faktor yang bisa membuat lembaga kita tetap survive dan bertumbuh, sebagai berikut:

Pertama, faktor internal. Kondisi internal sangat mempengaruhi pencapaian di lembaga kita, bagaimana tidak jika internalnya tidak kondusif akan bisa menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan besar, omong kosong !! Perbaiki internal lembaga, maka lembaga akan survive dan bertumbuh

“tidak ada lembaga yang bagus pertumbuhannya tanpa dukungan tim yang hebat”

Ada 3 poin terkait dengan bagaimana internal ini bisa berjalan dengan baik:

1. Hubungan yang baik leader dan tim. Hubungan yang dimaksud adalah bagaimana keterikatan dan komitmen emosional yang dimiliki leader dan tim terhadap lembaga. Hubungan ini didasari oleh saling percaya, integritas, komitmen dua arah, serta komunikasi yang intensif yang dilakukan oleh leader kepada anggota tim. Ada beberapa yang bisa dilakukan, mulai dari yang simpel menyapa dengan penuh kehangatan, memberikan ucapan-ucapan perhatian dan penghargaan, menyapa dengan personal. Atau yang lebih ekspand, misal merayakan keberhasilan, outbond bersama tim, touring dan wisata religi, dan lain-lain.

2. Ketangguhan SDM. Sebagaimana yang disampaikan di atas, tidak ada lembaga yang bagus pertumbuhan tanpa didukung oleh tim yang hebat. Maka, tim hebat yang dimaksud adalah tim yang memilki ketangguhan, tidak baper, tidak cengeng. Sejatinya para amil zakat adalah DNA pejuang, siap mendedikasikan hidupnya sebagai pejuang Amil, siap dengan konsekuensi yang ada.

3. Memperbesar RPD. Apa itu RPD ? RPD adalah Revenue Profit Driver, artinya bagaimana bisa menghasilkan keuntungan. Loh kok keuntungan, lembaga zakatkan lembaga non profit!! Wait.. profit yang dimaksud adalah bagaimana bisa menjaga efisiensi keuangan, mulai dari bagaimana bisa menjaga keseimbangan dana bebas dan terikat. Kemudian bagaimana bisa menjaga Hak Amil yang Proporsional sehingga berdampak pada kesejahteraan anggota tim.

Kedua, faktor eksternal. poin kedua ini penulis maksudkan adalah bagaimana persepsi masyarakat terhadap lembaga kita, karna ini yang akan menentukan sejauh mana lembaga bisa bertahan dan bertumbuh. Ada 3 poin, namun wajib dijaga agar tetap seimbang, sehingga seirama dan sejalan.

1. Brand. Yakin kalo bicara brand kita semua sudah tau, namun maksud dari brand yang sebenarnya kadang kita belum mendalami, penulis punya mentor yang bisa dijadikan rujukan, beliau adalah Pak subiakto, bisa dicek di IG. Brand adalah value yang muncul dibenak customer, bagaimana customer mempersepsikan brand (lembaga) kita. Brand inilah yang akan menjaga dan memagari kita dari kompetitor-kompetitor. Ada kutipan menarik : “dalam peperangan bisnis yang semakin berdarah-darah, yang akan memenangi peperangan adalah bisnis yang punya brand positioning”. Maka buatkan brand lembaga kita menjadi brand yang akan selalu diingat oleh mitra atau customer.

2. Customer (mitra/muzakki). Customer adalah darah yang mengalir dalam lembaga. Tanpa darah maka lembaga tidak akan hidup. Adapun darah tapi kualitasnya tidak baik juga akan mempengaruhi kesehatan lembaga. Maka, jaga dengan baik customer kita. Layani mereka sebagaimana kita ingin dilayani, kalo perlu buat jauh lebih baik.

3. Produk/Program. Penyiapan produk lembaga juga harus bagus (program) mulai dari pengemasan, rasa dan layanan produk. Semua mesti dibuat sejalan sehingga ketiga poin di atas, brand, customer dan produk bisa sejalan yang akan memberikan kesan terbaik bagi publik, yang ujung-ujungnya akan membuat lembaga terus survive dan bertumbuh

Ditulis, diedit dan disempurnakan pada saat istirahat menjelang Sholat Isya
26 November 2024 pukul 19.30 wib

Simak berita dan artikel lainnya di Google News


Baca Juga