Presiden Prabowo Subianto harus segera memecat Miftah Maulana Habiburokhman dari jabatan Utusan Khusus Presiden untuk Bidang Kerukunan Beragama karena pernyataannya yang telah menghina penjual es teh.
“Kalau Presiden Prabowo tak segera memecat Gus Miftah dari Utusan Khusus Presiden untuk Bidang Kerukunan Beragama citra Ketua Umum Partai Gerindra itu buruk,” kata Koordinator Pemuda Aswaja Nur Khalim dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Rabu (4/12/2024).
Menurut Nur Khalim, Pemerintahan Prabowo tidak perlu seorang Gus Miftah. “Masih banyak yang bisa menjadi Utusan Khusus Presiden untuk Bidang Kerukunan Beragama,” paparnya.
Nur Khalim mengatakan, setelah menjadi Utusan Khusus Presiden untuk Bidang Kerukunan Beragama Gus Miftah menunjukkan sikap arogansi. “Apalagi tersiar kabar tarif dakwahnya mencapai Rp75 juta belum termasuk hotel,” tegas Nur Khalim.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberikan teguran kepada Gus Miftah.
Teguran kata Hasan dilayangkan melalui Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
“Presiden sudah memberikan teguran kepada yang bersangkutan melalui Sekretaris Kabinet untuk segera meminta maaf kepada Bapak Soehaji yang mungkin saja dan sangat mungkin terluka perasaannya karena kejadian kemarin,” kata Hasan dalam video yang beredar, Rabu, (4/12/2024).
Presiden juga kata Hasan telah mendapatkan informasi bahwa Miftah telah mendatangi penjual es teh bernama Surhaji itu.
Berdasarkan informasi yang diterima kata Hasan, permintaan maaf Miftah diterima Surhaji. Ia berharap silaturahmi dan hubungan baik terus terjalin.
“Bahkan Bapak Surhaji menyatakan ingin melihat Bapak Gus Miftah untuk mengadakan pengajian juga di desa beliau, di daerah Banyusari,” katanya