Rano Karno telah melecehkan Anies Baswedan dan pendukungnya dengan menyebut mantan Rektor Paramadina itu hanya memberikan kontribusi 5 persen suara atas kemenangan Pramono Anung-Rano Karno.
Demikian dikatakan pengamat politik Muhammad Huda dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Selasa (3/12/2024). “Kontribusi 5 persen suara berarti Anies dan pendukung hanya menyumbang sekitar 100 ribu suara. Padahal elektabilitas Anies di Jakarta sangat tinggi,” jelasnya.
Kata Huda, komentar Rano tersebut arogan dan tidak menghormati aspirasi politik mereka. “Ucapan Rano tidak menghargai Anies dan pendukungnya. Ia jumawa dengan mengeklaim menang satu putaran di Pilkada Jakarta,” papar Huda.
Huda menilai, Rano melecehkan Anies karena merasa yang bekerja keras saat Pilkada Jakarta itu mesin politik PDIP. “Karakter kader PDIP seperti Rano merasa jumawa. Ketika kalah menuding ada kecurangan,” ungkap Huda.
Pasca pernyataan kontroversi Rano, hubungan Anies dan pendukungnya dengan PDIP buruk. “Apalagi ketika Pramono-Rano menjadi Gubernur Jakarta tidak melibatkan orang-orangnya Anies,” pungkasnya.