Presiden Indonesia ketujuah Joko Widodo (Jokowi) dianggap orang yang mempunyai ambisi terus berkuasa dan penuh pencitraan di berbagai media baik televisi, cetak dan online. Jokowi memelihara para buzzer untuk memberikan pujian dan menyerang pihak yang berseberangan dengan mantan Wali Kota Solo itu.
“Jokowi ini manusia yang diasuh oleh syahwat kekuasaan yang luar biasa. Dia power addict. Dia juga kamera addict. Kalau orang medan istilahnya banci tampil kalau ngak kena kamera sehari pusing,” kata politikus PDIP Deddy Sitorus dalam video yang beredar.
Deddy mengemukakan, Jokowi memanfaatkan para buzzer untuk menyerang siapa saja yang mengkritik terhadap mantan Gubernur Jakarta itu. “Sejak 2019 namanya Jokowi sudah tidak punya rem. Setiap kali posting 99 orang yang komentar itu pasti buzzer Jokowi. Dengan kata-kata yang hampir sama, akun private, no likes,” ungkap Deddy.
Kata Deddy, kebiasaan Jokowi yang mengubah aturan demi melanggengkan kekuasaan dengan menempatkan anaknya menjadi wakil presiden harus segera diputus agar tidak merusak demokrasi di Indonesia.
“Ini kondisi kita dan harus diputus. Yang namanya Jokowi dan turunnya dalam arti kebiasaan-kebiasannya harus diputus. Tidak hanya Gibran tetapi mengubah negara ini dari negara hukum menjadi negara kekuasaan,” pungkasnya.