Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 merupakan bentuk kolonialisme baru yang dilakukan oligarki dan sangat membahayakan bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Proyek ini memunculkan negara dalam negara sehingga membahayakan kedaulatan Bangsa Indonesia.
“Oligarki melalui PSN PIK 2 menciptakan kolonialisme baru di bumi pertiwi. Tidak ada waktu dan tempat penjajahan di tanah air kita. Kita wajib melawan, memperjuangkan tanah air kita sampai titik darah penghabisan,” kata Eks Presidium GMNI Yusuf Blegur dalam orasi saat memberikan pembelaan terhadap Said Didu di halaman Polres Tangerang, Selasa (19/11/2024).
Pria yang dekat dengan keluarga Soekarno ini mengatakan, PSN PIK 2 merupakan manipulasi atas nama investasi dan merugikan rakyat Banten. “PSN PIK 2 merupakan manipulasi demokrasi dan konstitusi atas nama investasi yang dilakukan oleh oligarki,” jelasnya.
Kata Yusuf Blegur, para aktivis dan emak-emak akan terus bersama Said Didu dalam memperjuangkan menolak PSN PIK 2. “Kami menegaskan akan terus membersamai, mengawal dan memperjuangkan apa yang telah dilakukan Said Didu,” paparnya.
Yusuf Blegur mengingatkan kepolisian untuk objektif dalam memeriksa Said Didu dan tidak menjadi bagian dari oligarki dan pengkhianat Bangsa Indonesia.
“Kami minta kepolisian, khususnya Polres Tangerang untuk kembali hati nurani. Polisi berasal dari rakyat. Mereka dapat jabatan untuk mengayomi rakyat. Jangan mau jadi kacung oligarki. Ingatlh bapak polisi, perbuatan bapak hari ini apakah menjadi pahlawan atau pengkhianat bangsa,” pungkasnya.