Elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono mencapai 65 persen setelah debat terakhir. Paslon nomor satu ini menampilkan performa yang solid di debat terakhir sehingga menarik suara kalangan anak muda dan generasi Z.
“Survei internal kami pasca debat elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono mencapai 65 persen,” kata Ketua Umum (Ketum) Baju Rido, Jay Abdullah dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Senin (18/11/2024). “Debat terakhir menjadi panggung penting bagi pasangan ini untuk menegaskan visi dan misi mereka. Berbagai faktor, mulai dari penampilan debat yang meyakinkan hingga strategi kampanye yang efektif, menjadi pendorong utama di balik meningkatnya dukungan masyarakat terhadap Ridwan Kamil-Suswono,” ungkapnya.
Ridwan Kamil, dengan gaya komunikasinya yang lugas dan santun, mampu menyampaikan program-program unggulan secara jelas. Salah satu fokus utamanya adalah visi membangun Jakarta sebagai kota yang lebih berkelanjutan, ramah lingkungan, dan berbasis pada transportasi publik yang modern.
“Di sisi lain, Suswono tampil memukau dengan data dan argumen yang berbobot, terutama terkait kebijakan ekonomi. Ia mengusulkan program pemberdayaan UMKM yang terintegrasi dengan teknologi digital dan strategi peningkatan daya beli masyarakat melalui reformasi kebijakan fiskal lokal. Pendekatan ini menarik perhatian banyak kalangan, khususnya para pelaku usaha kecil dan menengah,” ungkap Jay.
Jay mengatakan, kampanye pasangan Ridwan Kamil-Suswono lebih strategis dibandingkan pasangan lainnya. Mereka tidak hanya mengandalkan media massa dan digital, tetapi juga aktif menjangkau akar rumput. “Setelah debat, Ridwan Kamil langsung melakukan kunjungan ke beberapa wilayah pemukiman padat penduduk di Jakarta Utara, menyapa warga dan mendengarkan aspirasi mereka,” tegasnya.
Lonjakan elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono juga didorong oleh semakin luasnya dukungan dari berbagai segmen pemilih muda. Ridwan Kamil, yang dikenal sebagai pemimpin inovatif dan kreatif, sangat populer di kalangan pemilih muda.
“Dalam debat, ia banyak berbicara tentang pentingnya teknologi dan inovasi untuk menghadapi tantangan masa depan Jakarta. Ide-idenya, seperti integrasi pembayaran digital di transportasi publik dan pengembangan ekosistem startup, mendapatkan sambutan hangat dari generasi milenial dan Gen Z,” ungkapnya.
Suswono, dengan latar belakangnya sebagai tokoh religius sekaligus ekonom, menarik simpati dari kelompok Islam moderat di Jakarta. Ia mampu merangkul pemilih dari berbagai latar belakang dengan pendekatan inklusif, tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman yang relevan bagi banyak warga Jakarta.
Setelah debat terakhir, kata Jay terjadi pergeseran dukungan mayoritas relawan Anies Baswedan ke Ridwan Kamil-Suswono. Kekecewaan terhadap strategi pasangan calon lain menjadi salah satu alasan utama. “Para relawan ini melihat Ridwan Kamil-Suswono sebagai pasangan yang mampu membawa perubahan nyata,” pungkasnya.