Prabowo Seorang Pejuang Atau Pecundang?

Oleh : Sholihin MS (Pemerhati Sosial dan Politik)

Teka-teki kenapa Prabowo begitu ragu-ragu dalam penyusunan kabinetnya sehingga baru diumumkan last minute dan sangat terburu-buru sehingga sangat serampangan dalam memilih para pembantunya, kiranya terjawab sudah. Jawabannya adalah : Ternyata Prabowo seorang yang sangat lembek bahkan mungkin cemen dan tetap dikendalikan Jokowi dan oligarki taipan, sangat kontras dengan gelar Jenderal yang harusnya menunjukkan orang yang sangat berwibawa, tegas, dan berani. Tapi kenyataannya tidak demikian : Prabowo tidak punya nyali dalam menghadapi Jokowi dan oligarki taipan.

Susunan para menteri yang masuk kabinet Prabowo yang sangat gemoy (obesitas), ternyata sangat kacau, sebagian besarnya tidak punya kualifikasi, integritas dan penjunjung tinggi moral dan etika. Diduga 90 % orang-orang yang dipilih Prabowo adalah orang-orang bermasalah : *tidak kompeten, terlibat kasus HAM (berat), badut, koruptor, penjudi, pejabat amoral, pemuja oligarki taipan, pendukung Israel, dan penjilat kekuasaan*

Hampir dipastikan susunan kabinet ini mayoritasnya adalah keinginan Jokowi, sedangkan Prabowo sendiri tidak punya power untuk menggunakan hak prerogatifnya.

Prabowo sangat tidak layak disebut jenderal berbintang 4, tidak ada aura kewibawaan, keberanian, dan kemandirian.

Dikhawatirkan Prabowo juga akan tunduk sama wakilnya, manusia cacat moral dan etika, Gibran. Gibran bukan saja seorang yang otaknya kosong, tapi juga kata Dr. Tifa Gibran adalah seorang psikopat, narkoboy (kecanduan narkoba) dan sex addictive.

Sungguh sangat miris menyaksikan “impotensi” Prabowo dalam menentukan para menterinya. Jika Prabowo tidak segera banting stir, hampir dipastikan pemerintahan yang akan dibangunnya hanya pemerintahan acak kadut (pemerintahan yang penuh kekacauan)

Paling tidak ada 5 indikator kalau Pemerintahan Prabowo bakal kacau jika tidak punya ketegasan dan tidak mampu berbalik 180⁰.

Pertama, Dengan masih membiarkannya Jokowi ikut mengatur Pemerintahan, Prabowo akan terus tersandera dan hanya jadi penyambung kepentingan Jokowi

Kedua, Jika oligarki taipan masih ikut campur, Prabowo, kabinetnya dan DPR/MPR hanya jadi boneka saja

Ketiga, Dengan banyaknya para badut yang tidak kompeten masuk kedalam kabinet, dijamin hanya akan menghasilkan kekacauan

Keempat, Dengan dominannya para koruptor di dalam kabinet, maka membangun pemerintahan yang bersih dan dan berwibawa hanyalah omong kosong dan nonsense

Kelima, Dengan kelemahan sikap Prabowo yang tidak tegas, baperan, cuma mengandalkan kegemoyyan, bahkan tidak bisa mengatasi Gibran, kemungkinan justru Gibran yang bakal dominan

Pertanyaannya : Benarkah Prabowo sudah sampai saat yang krusial ini masih bersiasat atau karena ketidakmampuannya mengendalikan keadaan?

Baiklah, kita akan nantikan “keajaiban” dari seorang Prabowo setelah dilantiknya. Jika tidak, Indonesia akan makin hancur saja.

Bandung, 16 R. Akhir 1446

Simak berita dan artikel lainnya di Google News