Oleh : Sholihin MS (Pemerhati Sosial dan Politik)
Akhir tragis seorang Presiden Pembohong sepertinya bakal menimpa Jokowi. Bahkan mungkin juga akan berlanjut dengan menyeret keluarganya yang korup, sebagaimana yang sudah dilaporkan oleh Ubaidillah Badroen ke KPK tapi tidak pernah diproses hukum.
Fufufafa yang mencitrakan karakter buruk seorang Gibran, putra Jokowi yang tak bermoral dan rasis belum juga usai, sekarang muncul kasus aksi premanisme kepada warga negara yang sedang melaksanakan hak konstitusionalnya untuk menggelar diskusi kebangsaan, tapi malah diobrak-abrik. Padahal acara diskusi diaspora tersebut sedang live ke seluruh dunia. Apa pun alasannya, teror terhadap warga sipil dengan aksi anarkis adalah tindakan melawan hukum.
Polisi yang berjaga di luar malah tampak takut atau mungkin “berdamai” dengan para perusuh. Diduga aksi premanisme tersebut sangat terencana dan dikendalikan penguasa. Upaya polisi untuk memburu 10 orang terduga kerusuhan jadi terkesan sandiwara saja, apalagi selang beberapa hari Korlap aksi premanisme justru muncul di acara Rapat Pleno Partai Golkar.
Diduga Aksi Premanisme itu bagian dari upaya pembungkaman dan pemberangusan rezim Jokowi terhadap para aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang di antara presidiumnyavadalah Jend. Gatot Nurmantyo dan Din Syamsuddin. KAMI sejak awal memang terus dibidik untuk dihancurkan.
Baik kasus Fufufafa maupun Aksi Premanisme tidak bisa terlepas dari peran Jokowi sebagai penguasa baik langsung maupun tidak langsung.
Kepemimpinan Jokowi yang awalnya dipuji-puji tapi berakhir dengan caci maki dan penghinaan diri.
Kini Jokowi telah menjadi musuh rakyat, dijauhi pendukungnya, dikutuk masyarakat dunia, dan bakal diincar penegak hukum untuk dipenjara setelah lengsernya. Bahkan, sebagai seorang pendusta dan zalim akan dikutuk Allah, para Malaikat-Nya dan alam semesta.
10 tahun memerintah Jokowi telah menyalahgunakan kewenangannya sebagai pejabat negara untuk memperkaya diri dan memberi jabatan tanpa proses meritokrasi dan rekeuitmen yang benar kepada keluarganya dan kroni-kroninya.
Setiap perbuatan selalu membawa konsekwensi dan pertanggung jawaban di akhir, baik dunia maupun di akhirat.
Sangat benar firman Allah swt :
من عمل صالحا فلنفسه ومن أساء فعليها وما ربك بظلام للعبيد ﴾ [ فصلت: 46]
“Barangsiapa mengerjakan kebajikan maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa berbuat jahat maka (dosanya) menjadi tanggungan dirinya sendiri. Dan Tuhanmu sama sekali tidak menzalimi hamba-hamba(-Nya).”
Kekuasaan Jokowi yang tinggal sekitar 3 pekan, bakal berakhir dengan suu-ul khatimah. Tidak ada tanda-tanda untuk bertaubat. Sebagai seorang yang telah menghancurkan seluruh tatanan bernegara, Jokowi layak dihukum seberat-beratnya.
Bandung, 25 R. Awwal 1446