Kajian Politik Merah Putih: Jokowi, Keluarga dan Penjilatnya akan Dikejar Rakyat untuk Diadili

Joko Widodo (Jokowi), keluarga dan para penjilatnya akan dikejar rakyat karena saat berkuasa lebih menguntungkan para taipan dan masyarakat kecil. Rakyat hanya dimanfaatkan untuk meraih suara dengan bantuan sosial (bansos).

“Jokowi, keluarga dan pengikutnya dalam ketakutan karena dikejar rakyat untuk diadili. Teror dari rakyatnya bergelombang sangat besar bahaya akan menerjang Jokowi,” kata Koordinator Kajian Politiik Merah Putih Sutoyo Abadi kepada redaksi www.suaranasional.com, Senin (23/9/2024).

Upaya Jokowi untuk mengamankan diri mencari perlindungan dari ancaman yang sangat keras, hampir mustahil dimiliki mantan Walikota Solo itu, tersisa tinggal menyerah apapun yang harus diterimanya. Ancaman rakyat tepat pada waktunya di akhir masa jabatannya lengser  memicu segala pemikiran akan merusak dirinya dalam ketidakpastian.

“Kemarahan dan imajinasi rakyat yang sudah liar akan semakin membesar berada di mana mana, mustahil Jokowi bisa melawan dan menghadapinya. Kondisi ini akan berlangsung cukup keras segala resiko terburuk baik sebelum dan sangat mungkin terjadi setelah lengser dari jabatannya pasti akan akan terjadi menimpa Jokowi,” tegasnya.

Jokowi sudah diingatkan selama berkuasa bahwa penindasan, kekerasan dan macam-macam penyiksaan berupa penggusuran tanah rakyat dan pengusiran dari tempat tinggalnya demi kepentingan para taipan akan menimbulkan luka dan perlawanan rakyat, tidak digubris, akhirnya akan memicu revolusi.

Kondisi seperti ini Prabowo Subianto sebaiknya menjauh dari Jokowi, karena rekayasa aparat keamanan kalau akan memblokir perlawanan rakyat, akan sia sia karena kenekatan rakyat yang sudah marah akan melindas, melibas dan menerobos kekuatan apapun yang akan menghalangi. Perasaan lemah dan putus asa rakyat selama ini sudah berubah menjadi keyakinan sebuah perjuangan heroik akan membersihkan para penghianat negara.

“Perlawanan rakyat sudah di sadari dengan tekad baja walaupun beresiko akan menimbulkan korban dan dan kerusakan sebagai resiko menyingkirkan rezim zalim yang telah menghancurkan negara,” pungkasnya.