Dunia Internasional Menghendaki Gibran Dipecat setelah Dilantik Jadi Wapres

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka (Gibran) mendapat sorotan dunia internasional setelah munculnya kasus Fufufafa. Dunia internasional tidak menghendaki Indonesia mempunyai Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

“Saya membaca dunia internasional tidak menghendaki Gibran menjadi wapres. Setelah pelantikan muncul demo besar-besar. Ada konser music Fufufafa dan DPR tidak bisa mencegah keinginan rakyat untuk memecat Gibran di tengah jalan,” kata pengamat politik Muhammad Huda kepada redaksi www.suaranasiona.com, Senin (23/9/2024).

Kata Huda, Gibran menjadi wakil presiden Indonesia terpilih membuktikan Jokowi menjalankan politik dinasti untuk memperpanjang kekuasaannya. “Negara-negara asing tidak suka politik dinasti Jokowi,” tegasnya.

Menurut Huda, para politisi juga sudah mengetahui Gibran mempunyai ambisi mengambil alih kekuasaan Prabowo di tengah jalan. “Terlebih lagi ada guyonan Kaesang bahwa kakaknya bisa mengkudeta Prabowo,” tegasnya.

Huda mengatakan, Gibran mempunyai sifat yang sama dengan Jokowi mempunyai ambisi untuk meraih kekuasaan dengan cara apapun. “Prabowo sudah mempunyai pengalaman dan data intelijen tidak akan membiarkan bocil ini mempunyai intrik untuk menjatuhkan mantan Danjen Kopasuss di tengah jalan,” ungkapnya.

Permainan politik pasca pelantikan 20 Oktober 2024, kata Huda makin seru dengan serangan yang beruntun ke Gibran. “Jokowi tidak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan Gibran,” paparnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News