Pengguna media sosial atau biasa disebut netizen memplesetkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi Partai Kesambet Setan. Ungkapan netizen ini tidak lepas langkah PKS yang mengusung Bobby Nasution di Pilgub Sumatera Utara, Riza Patria-Marshel Widianto di Pilkada Tangsel.
Pemilik akun X @toe_giman menilai PKS menjadi Partai Kesambet Setan yang mengusung Riza Patria-Marshel Widianto di Pilkada Tangsel. “Partai Kesambet Setan,” jelasnya.
Akun X @MamanPiyul menilai PKS di bawah Ahmad Syaikhu menjadi Partai Kesambet Setan. “PKS di bawah Kepemimpinan Syaikhu telah menjadi Partai Kesambet Setan. Na’udzubillah Pray for Indonesia, Gedung DPR, Peringatan Darurat,” ungkapnya.
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) BPW Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) Tifatul Sembiring mengaku pihaknya mendapatkan evaluasi terkait koalisi untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada). Mantan presiden PKS tersebut pun menuding evaluasi tersebut bersifat rancu mengingat sifatnya yang ideologis. Padahal, koalisi yang dibangun bersifat taktis.
“Agak rancu juga, jika dengan prinsip-prinsip di atas, dalam upaya2 PKS di pilkada2, yang bersifat taktis itu, TAPI dievaluasi secara idelogis. Ada yang mengirimkan hadits ‘ayatul munaafiq tsalaatsun’.Dsb,”tulis Tifatul lewat akun X nya, Senin (19/8/2024).
Hadits yang dimaksud oleh Tifatul yakni salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari.
آيَة الْمُنَافِق ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اُؤْتُمِنَ خَانَ
“Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu ketika berbicara ia dusta, ketika berjanji ia mengingkari, dan ketika ia diberi amanat ia berkhianat”.
Tifatul mengungkapkan, PKS memiliki empat tingkatan terkait koalisi, yakni koalisi ideologis, koalisi strategis, koalisi taktis dan koalisi teknis. Dia menjelaskan, dalam pengelolaan negara, level koalisinya strategis. Menurut dia, hal tersebut pernah dilakukan PKS saat bermitra dengan koalisi Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014).
Sementara itu, untuk Pilkada, Tifatul menjelaskan, pandangan PKS, hanya koalisi yang bersifat taktis. “Bagaimana sandang, pangan, papan masyarakat daerah setempatan bisa terpenuhi. Bagaimana pengangguran menurun, bagaimana kesehatan terlayani dengan baik, bagaimana infrastruktur daerah dibangun dan dipelihara. Bagaimana pendidikan bisa maju dsb,”ujar dia.