Oleh: Nana Sudiana (Direktur Akademizi)
Dengan semakin kebiasaan kuatnya masyarakat menggunakan transaksi digital, mau tidak mau berbagai Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) juga berbenah. Mereka dengan cepat menangkap tren masyarakat yang juga sebagian adalah muzaki mereka untuk juga bisa berzakat digital.
Sejumlah OPZ mulai mendesain dan membuat platform kemudahan zakat digital. Intinya OPZ ingin menjadi pihak yang juga bisa diterima dan dipercaya sebagai penyedia jasa untuk memudahkan masyarakat dalam berzakat, infak, dan sedekah.
Tren ini memang berharga mahal bagi OPZ. Mahal dari sisi finansial serta mahal dari sisi pembelajaran dan teknologinya. Ini semua sebenarnya masih lebih banyak untuk antisipasi di masa yang akan datang, namun saat ini juga platform ini harus tersedia dengan cepat serta langsung harus bisa teruji dalam implementasinya. Walau pada awalnya berat, namun bagi sejumlah OPZ, hal ini harus dilakukan untuk menangkap peluang terjadinya pergeseran perilaku dan dinamika masyarakat dalam melakukan proses transaksi. Mereka yang pada awalnya terbiasa dengan mekanisme konvensional, kini secara perlahan namun pasti mulai beralih kepada mekanisme transaksi digital.
Tuntutan pada OPZ semakin tidak mudah manakala muncul ekspektasi bahwa kemudahan ini tak boleh hanya berhenti dari sisi pengumpulan atau penghimpunan zakat semata. Tuntutan ini ingin lebih luas dari sekadar hal tadi, yakni adanya kemudahan dalam memilih program yang akan dibantu, orang atau mustahiknya yang akan dibantu serta lokasi atau wilayah sasaran yang ingin dibantu.
Tuntutan dari tren kehidupan muzaki ini tak diingkari oleh sejumlah OPZ. Kebutuhan akan kemudahan transaksi justru pada akhirnya menantang OPZ untuk lebih termotivasi menciptakan inovasi baru dalam dunia zakat di Indonesia. Semua tiada lain didedikasikan demi peningkatan layanan zakat dan agar umat terus mendapatkan kemudahan dalam menunaikan ibadah zakat sebagai bagian rukun Islam yang lima.
Inovasi ini pada akhirnya dijawab oleh sejumlah OPZ dengan mewujudkan berbagai inovasi platform yang memudahkan, Rumah Zakat misalnya, mereka meluncurkan ‘sharing happiness’, yaitu sebuah tagline dari gerakan memudahkan muzaki. Muzaki mereka diarahkan untuk bisa mengakses situs www.sharinghappiness.org. Dari sana muzaki bisa melihat dan memilih langsung profil orang- orang yang akan dibantu. Setelah mereka berdonasi, mereka akan mendapatkan laporan langsung melalui SMS.
Dompet Dhuafa (DD) juga ternyata sama, ia menyadari tren ini dan kemudian berusaha melakukan inovasi juga. Karena itu DD membuat platform khusus agar masyarakat bisa membayar zakat secara online, melalui www.bawaberkah.org. DD sendiri meluncurkan ini didasari pembacaan akan trend yang ada, bahwa kini semakin banyak orang dan muzaki mereka yang ingin lebih terlibat dalam pengelolaan zakat. DD menyadari, bahwa semakin banyak pihak yang ikut andil dalam pengelolaan dana zakat dan sosial, maka akan semakin memudahkan DD nantinya dalam menyalurkannya demi kepentingan dhuafa.
Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) sebagai OPZ yang lahir di zaman milenial tak ketinggalan untuk unjuk gigi dalam penyikapan tren serba digital ini. IZI akhirnya meluncurkan Zakatpedia.com. Zakatpedia ini dipersembahkan IZI untuk tetap memenuhi minat publik yang sudah terbiasa menyentuh teknologi informasi melalui smartphone agar dapat mempermudah muzaki untuk berdonasi zakat, infak, dan sedekah.
Bagi IZI yang memiliki tagline “memudahkan, dimudahkan” peluncuran www.zakatpedia.com bukan sekadar memenuhi tren. IZI justru ingin memastikan bahwa slogan atau tagline yang ia usung bukan sekadar jargon atau rangkaian kata. IZI benar-benar ingin berkhidmat di dunia zakat dengan tujuan mempermudah muzaki yang mau berzakat, maupun berdonasi kepada IZI. IZI berharap agar platform yang dibuat ini sekaligus menjawab minat publik yang mungkin belum sempat mendatangi gerai-gerai untuk menunaikan zakat, solusinya bisa langsung tunaikan melalui aplikasi Zakatpedia IZI.
Salah satu perbedaan atau keunggulan program Zakatpedia juga di antaranya dapat mempermudah bertransaksi berbasis internet, transparan dan accountable, instan untuk berzakat, berinfak, maupun bersedekah. Platform ini juga dapat mengetahui update jumlah penghimpunan program, serta transaksinya didukung dengan menggunakan 14 rekening bank ternama.