Oleh: Rokhmat Widodo, Pengamat Politik Tinggal di Kudus
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) adalah dua entitas yang memiliki kedekatan historis dan ideologis yang kuat di Indonesia. PKB sebagai partai politik yang berbasis pada aspirasi masyarakat Nahdliyyin, tentu memiliki kepentingan dan strategi tersendiri dalam menghadapi dinamika yang ada di tubuh PBNU. Cak Imin, atau Abdul Muhaimin Iskandar, sebagai Ketua Umum PKB, memiliki peran strategis dalam merumuskan taktik yang akan diambil PKB dalam menghadapi PBNU.
Salah satu taktik yang diterapkan oleh Cak Imin dan PKB dalam menghadapi PBNU adalah memperkuat basis massa mereka. Basis massa PKB yang berasal dari kalangan Nahdliyyin harus dijaga dan diperkuat agar tetap loyal kepada partai. Hal ini dilakukan melalui penguatan struktur organisasi di tingkat bawah, yaitu ranting dan cabang. PKB berusaha untuk melakukan konsolidasi dengan mengadakan berbagai kegiatan yang melibatkan massa, seperti pengajian, bakti sosial, dan pelatihan kepemimpinan.
Konsolidasi ini bertujuan untuk memperkuat hubungan emosional antara PKB dan masyarakat Nahdliyyin. Selain itu, PKB juga berupaya untuk meningkatkan partisipasi anggota dalam setiap kegiatan partai. Dengan meningkatkan partisipasi, diharapkan loyalitas anggota terhadap PKB semakin kuat. Cak Imin juga mendorong kader-kader PKB untuk aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan, sehingga kehadiran PKB semakin dirasakan di tengah-tengah masyarakat.
Selain itu, PKB juga melakukan pendekatan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang selama ini menjadi basis suara NU, seperti santri, kyai, dan kelompok perempuan. Melalui pendekatan ini, Cak Imin berharap PKB dapat mendapatkan dukungan yang lebih besar, sekaligus mengurangi potensi perpecahan di dalam tubuh NU.
Membangun Koalisi Strategis
Dalam menghadapi PBNU, Cak Imin juga melakukan taktik membangun koalisi strategis dengan berbagai partai politik lain yang memiliki visi dan misi yang sejalan. Koalisi ini diharapkan dapat memperkuat posisi PKB baik di tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota. Cak Imin secara aktif mencari mitra koalisi untuk mendukung agenda-agenda yang diusung oleh PKB.
Membangun koalisi ini tidak hanya tentang kekuatan politik, tetapi juga tentang membangun visi bersama. PKB berusaha untuk menjalin komunikasi yang baik dengan partai-partai lain, terutama yang memiliki basis suara yang sama atau saling melengkapi. Dalam hal ini, partai-partai berbasis Islam dan nasionalis menjadi target utama untuk diajak berkoalisi.
Koalisi ini juga menjadi sarana untuk mengatasi potensi konflik internal di dalam NU. Dengan adanya koalisi, PKB dapat mengedepankan isu-isu yang diusung bersama, sehingga dapat mengurangi potensi gesekan antara PKB dan PBNU. Cak Imin berkeyakinan bahwa dengan bersatu, kekuatan politik yang dimiliki dapat lebih maksimal dalam mengawal kepentingan masyarakat Nahdliyyin.
Penguatan Narasi dan Komunikasi Publik
Cak Imin dan PKB juga memperkuat narasi dan komunikasi publik sebagai salah satu taktik dalam menghadapi PBNU. Dalam era digital saat ini, penguasaan media dan penyampaian informasi yang tepat menjadi sangat krusial. PKB menyadari bahwa narasi yang dibangun dapat memengaruhi opini publik, termasuk di kalangan Nahdliyyin.
PKB berupaya untuk memanfaatkan berbagai platform media sosial untuk menyampaikan pesan-pesan politik dan program-program kerja mereka. Cak Imin sering tampil di media untuk menjelaskan posisi PKB terkait isu-isu yang berkembang, baik itu berkaitan dengan kebijakan pemerintah maupun isu-isu sosial yang dihadapi masyarakat. Dalam konteks ini, PKB berupaya untuk menjadi suara alternatif yang memberikan solusi bagi permasalahan yang ada.
Selain itu, PKB juga melakukan pelatihan bagi kader-kadernya agar mampu berkomunikasi dengan baik di media. Mereka dilatih untuk menyampaikan informasi dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat. Dengan demikian, pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh khalayak, dan dukungan terhadap PKB dapat semakin meningkat.
Mengelola Hubungan dengan Kiai dan Santri
Kiai dan santri merupakan dua elemen penting di dalam struktur sosial Nahdlatul Ulama. Cak Imin dan PKB menyadari bahwa mengelola hubungan dengan kiai dan santri adalah kunci untuk mendapatkan dukungan di kalangan Nahdliyyin. Oleh karena itu, PKB melakukan pendekatan secara langsung kepada kiai-kiai NU yang memiliki pengaruh di masyarakat.
Pendekatan ini dilakukan melalui berbagai cara, seperti silaturahmi, pengajian bersama, dan dukungan terhadap kegiatan-kegiatan keagamaan yang diadakan oleh kiai. PKB ingin menunjukkan bahwa mereka memiliki komitmen yang kuat terhadap pengembangan pendidikan agama dan kesejahteraan masyarakat. Cak Imin juga aktif dalam mendukung kegiatan sosial yang digagas oleh kiai, sehingga dapat membangun citra positif PKB di mata masyarakat.
Santri, sebagai generasi penerus, juga menjadi fokus perhatian PKB. Melalui program-program pendidikan dan pelatihan, PKB ingin memberikan kontribusi bagi pengembangan kualitas santri. PKB menyediakan beasiswa dan pelatihan kepemimpinan bagi santri untuk mempersiapkan mereka menjadi kader yang berkualitas. Dengan cara ini, PKB berharap dapat menarik simpati dari kalangan santri, yang merupakan bagian integral dari NU.
Fokus pada Isu-isu Sosial dan Ekonomi
Cak Imin dan PKB menyadari bahwa isu-isu sosial dan ekonomi menjadi hal yang sangat penting bagi masyarakat Nahdliyyin. Oleh karena itu, PKB memfokuskan perhatian pada program-program yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Cak Imin berupaya untuk mengedepankan isu-isu yang relevan dengan kondisi sosial-ekonomi masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi.
PKB juga menggandeng berbagai organisasi masyarakat untuk menjalankan program-program sosial yang berbasis pada kebutuhan masyarakat. Misalnya, PKB melakukan kerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah-daerah. Cak Imin berkomitmen untuk mengoptimalkan potensi daerah dengan memberdayakan masyarakat lokal.
Melalui program-program yang konkret dan berbasis hasil, PKB berharap dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap partai. Cak Imin juga aktif dalam mengadvokasi kebijakan yang berpihak pada masyarakat kecil, sehingga PKB dapat menampilkan citra sebagai partai yang peduli terhadap kepentingan rakyat.
Membangun Citra Partai yang Mendorong Perubahan
Cak Imin dan PKB berupaya untuk membangun citra partai yang mendorong perubahan positif di masyarakat. Dalam menghadapi PBNU, PKB ingin menunjukkan bahwa mereka adalah partai yang progresif dan mampu membawa perubahan yang lebih baik bagi masyarakat Nahdliyyin. Cak Imin menekankan pentingnya inovasi dan adaptasi terhadap perubahan zaman.
PKB berusaha untuk mengedepankan program-program yang relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini, seperti pengembangan teknologi, pendidikan, dan kesehatan. Dengan demikian, PKB ingin menunjukkan bahwa mereka adalah partai yang dekat dengan masyarakat dan memahami tantangan yang dihadapi oleh rakyat.
Citra positif ini juga dibangun melalui keterlibatan PKB dalam berbagai isu sosial dan kemanusiaan. Cak Imin mendorong kader-kader PKB untuk berkontribusi dalam kegiatan sosial, seperti penanganan bencana, pendidikan anak, dan kesehatan masyarakat. Dengan cara ini, PKB berupaya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap partai dan menciptakan citra sebagai partai yang peduli dan bertanggung jawab.