Ketua Umum (Ketum) Generasi Cinta Negeri (Gentari) Habib Umar Alhamid mengingatkan kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk berhati-hati ke depannya karena ada indikasi akan dibenturkan dengan rakyat yang tergabung dalam keumatan di pilkada serentak. Namun, di sisi lain Prabowo masih ingin bersama rakyat dan umat dalam membangun Indonesia Raya ke depan.
“Maksudnya umat dan rakyat yang selama ini mendukung Prabowo di Pilpres 2019 lalu yang mendapatkan tekanan dari kekuasaan, tetapi cinta dan kesetiaannya tetap terjaga hingga kini,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (16/8/2024).
Menurutnya, hal yang sama juga terjadi pada pilpres 2024 sebagian besar umat mendukung Anies dikarenakan mantan Rektor Universitas Paramadina itu bersih dan juga senasib yang juga mendapat tekanan dari rezim. Sehingga rakyat ingin mengunggulkannya demi kezaliman tidak mendapat tempat di bumi tercinta Indonesia .
“Sebetulnya umat di Jakarta ini sangat cerdas. Mereka tidak ingin mencari figur yang belum pasti untuk Jakarta, lebih baik 1 burung ditangan daripada 10 burung masih di angkasa (terbang-red),” tuturnya.
Habib Umar menyakini Prabowo tidak ingin memberikan tekanan-tekanan dalam pilkada serentak ini. Mantan Danjen Kopassus itu ingin pilkada ini berjalan jurdil sehingga hasilnya bisa menunjang kerja dan programnya ke depan.
“Saya yakin Prabowo akan menjalankan kebijakan dalam pemimpin bangsa ini dengan bijaksana dalam 5 tahun ke depan,” jelasnya.
Lebih lanjut Habib Umar mengatakan, kita semua rakyat Indonesia juga harus hati-hati dan waspada pada pilkada serentak 2024 ini. Dan, mengingatkan Prabowo untuk tidak mengikuti kesalahan yang terjadi pada rezim sekarang ini.
“Awas! kesalahan terbesar pemerintahan jika sebuah negara menghilangkan keadilan,” katanya.