Filantropi Bagaikan Keladi

Oleh: Nana Sudiana (Direktur Akademizi)

Bagi pecinta tanaman hias, tentu tak asing dengan tanaman keladi hias. Tanaman ini masih terus menjadi perbincangan para penyuka tanaman dan mereka yang punya hobi bertaman. Nama keladi berasal dari nama ilmiah Caladium. Caladium merupakan salah satu marga dari keluarga talas-talasan atau famili Araceae. Keladi hias meskipun sudah umum dijumpai dan sangat akrab di Indonesia, sesungguhnya tanaman keladi hias bukan tumbuhan asli Indonesia.

Tumbuhan keladi hias berasal dari Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Caladium lalu banyak dinaturalisasi di negara tropis seperti Indonesia. Caladium dapat tumbuh di area terbuka dengan tinggi 40-90 cm dengan lebar daun 15-35 cm. Karakteristik Caladium yang khas tampak dari daun yang melebar. Warna dan bentuk daunnya yang cantik juga membuat keladi banyak disukai. Selain anak panah, bentuk daun Caladium juga dianggap mirip seperti hati, kuping gajah, dan sayap.

Dari awalnya yang berjumlah tujuh spesies yang ditemukan di Amerika, kini terdapat lebih dari 1.000 hasil kultivar atau varietas tanaman yang sudah dibudidayakan. Beberapa yang populer adalah Caladium Ace of Heart yang berbentuk seperti hati dan berwarna merah muda. Ada pula Caladium Candidum yang berwarna putih, serta Caladium Green Spider dengan campuran hijau dan merah dengan tekstur tulang daun seperti sarang laba-laba.

Dari sejumlah sifat dan karakter tanaman keladi, ada yang selaras dengan filantropi. Keladi sepanjang umbinya aman dan tak busuk, ia akan terus tumbuh. Walaupun di permukaan ada badai, kebanjiran, kebakaran atau kemarau hebat sekalipun, asal umbinya masih terjaga dengan baik, ia akan tumbuh kembali.

Jenis yang hampir sama lebih hebat lagi. Saudaranya keladi ini bernama talas (Colocasia sp). Tanaman talas merupakan tanaman pangan dari umbi-umbian yang banyak dibudidayakan di Indonesia.

Talas termasuk dalam suku talas-talasan (Araceae). Di Indonesia, talas bisa dijumpai hampir di seluruh kepulauan dan tersebar dari tepi pantai sampai pegunungan di atas 1.000 m dpl, baik liar maupun ditanam.

Talas juga dapat tumbuh dengan cara sengaja ditanam, dibudidayakan, maupun hidup liar (dibuang). Talas tidak hanya untuk dikonsumsi, tetapi ada beberapa jenis talas yang dijadikan tanaman hias.

Namun, tanaman talas yang sering dijadikan tanaman hias sering disebut dengan keladi (Xanthosoma sp). Meski keladi tergolong dalam suku talas-talasan, antara keladi dan talas memiliki perbedaan. Keladi masuk dalam genus Caladium, sedangkan talas masuk dalam genus Colocasia. Sedangkan talas menghasilkan umbi yang cukup besar dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, hampir 90% bagiannya bisa dimakan.

 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News