Devi Kusumawardhani, Dosen dan Pengusaha yang Peduli Membangun Kota Banjar

Ramah orangnya. Tutur katanya tertata secara runtut. Menerangkan sesuatu yang rumit dengan mudah dipahami orang awam. Itulah gambaran Devi Kusumawardhani Bakal Calon Wakil Walikota Banjar Provinsi Jawa Barat (Jabar).

Kemampuan komunikasi yang bagus dimiliki Devi Kusumawardhani tidak lepas dari profesinya sebagai dosen ekonomi di salah satu universitas swasta di Yogyakarta. Bukan hanya sebatas teori, Devi pun mempraktikkan keahliannya menjadi seorang pengusaha.

Devi mengaku ingin mengabdikan hidupnya menjadi bakal calon Walikota Banjar. Kata Devi Kusumawardhani, dengan menjadi pejabat publik bisa mengeluarkan kebijakan yang langsung bisa dirasakan masyarakat.

Devi yang berpengalaman sebagai dosen dan pengusaha akan mendorong membuka lapangan kerja di Kota Banjar. Jaringan sebagai pengusaha yang dimilikinya akan menarik para investor untuk menanamkan modal di Kota Banjar.

Birokrasi yang berbelit akan disederhanakan sehingga akan mempermudah para investor di Kota Banjar. Birokrasi yang sederhana membuat nyaman masyarakat Banjar.

Devi akan mendorong pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan memberikan pelatihan, akses modal, dan pasar. Fokus pada pemberdayaan ekonomi perempuan.

Devi akan mempromosikan kesetaraan gender di semua sektor, dengan menciptakan lingkungan yang mendukung partisipasi perempuan dalam pemerintahan dan bisnis.

Pengamat politik dan hukum asal Kota Banjar yang merupakan advokat di Jakarta, Adam Hasan menilai sudah saatnya Kota Banjar memiliki pemimpin daerah yang tidak hanya bergumul dengan isu kedaerahan saja tetapi harus mempunyai pemikiran progresif untuk mengembangkan kota banjar ke depan.

“Kota Banjar di usia yang ke 21 tahun jangan hanya jalan di tempat. Sudah saatnya muncul pemimpin-pemimpin daerah yang visioner, memiliki mimpi dan langkah nyata bagaiman mewujudkan Kota Banjar menjadi destinasi akhir dari berbagai kebutuhan masyarakat kota Banjar, Indonesia bahkan dunia internasional. Sumber daya alam dan sumber daya manusia kita berlimpah, hanya menanti bagaimana seorang pemimpin akan melakukan treatment terbaik untuk memberdayakan potensi itu semua, sehingga menjadi kekuatan hebat nantinya untuk membangun kota yang berkemajuan dalam segala bidang,” ujar Adam.

Adam juga menilai sosok Devi kusumawardhani, selain sebagai artis, pengusaha, dan dosen, juga memiliki karakter sebagai pemimpin handal dan memiliki jejaring yang luas secara nasional.

“Mbak Devi sangat qualified untuk menjadi seorang pemimpin di Banjar. Selain cerdas dan mengenal potensi daerah, dia juga memiliki jejaring yang mumpuni untuk mempermudah akses, mencari terobosan progresif dan mendatangkan investasi yang memadai bagi pembangunan kota banjar ke depan,” ujar Adam.

Dosen Fisip Universitas Bung Karno (UBK) Jakarta, Faisyal Chaniago menilai Devi Kusumawardhani mempunyai kapasitas menjadi Wakil Walikota Banjar. Secara akademik, dia merupakan sosok yang cerdas. Bisa memetakan persoalan-persoalan Kota Banjar secara rasional.

“Sosok yang berasal dari akademik, biasa punya integritas yang baik. Kota Bajar butuh pemimpin yang berintegritas, hingga program-program pembangunan kota bisa berjalan baik. Jika ingin memiliki pemimpin yang berintegritas, pilihlah pemimpin yang berasal dari akademisi,” paparnya.

Untuk mengimbangi walikota yang berasal dari partai politik, kata Faisyal Devi merupakan pasangan yang pas. “Hingga terjadi keseimbangan dalam menjalankan roda pemerintahan,” tegasnya.