Ancam Gebuk Demo di PBNU, Forum Santri Gus Dur: Ketum GP Ansor Bergaya Preman

Ketua Umum GP Addin Jauharudin alias Gus Addin bergaya preman yang akan mengusir dan menggebuk kelompok berdemo di kantor PBNU.

“Demo merupakan hak konstitusional. Kalau dihadapi dengan menggebuk itu tidak bedanya dengan preman. Kasihan teman-teman Banser yang diperalat elite Ansor,” kata Ketua Forum Santri Gus Dur, Muhammad Haris Maulana Ishaq dalam pernyataan kepada wartawan, Senin (5/8/2024).

Menurut Muhammad Haris, Ketua GP Ansor Gus Addin tidak mencerminkan sikap seorang santri. “Harusnya demo di PBNU diterima diajak ngopi bareng. Itu kultur santri,” jelas Muhammad Haris.

Muhammad Haris mengatakan, citra Banser di bawah Addin Jauharuddin makin buruk. “Lihat saja di media sosial, Banser jadi olok-olokan Ketika ditugaskan untuk menggebuk demonstrasi di PBNU,” tegasnya.

Selain itu, kata Muhamamd Haris, Forum Santri Gus Dur mendukung dilaksanakan Pansus Haji. “Pelaksanaan Pansus Haji untuk membongkar dugaan kongkalikong pembeliaan visa haji yang tidak sebenarnya,” ungkap Muhammad Haris.

Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Addin Jauharudin alias Gus Addin memerintahkan Barisan Ansor Serbaguna alias Banser untuk mengusir massa yang akan menggelar aksi di depan Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta Pusat.

Pernyataan itu disampaikan Gus Addin merespons kelompok yang mengatasnamakan diri sebagai Aliansi Santri Gus Dur yang menggelar demonstrasi di depan Kantor PBNU beberapa waktu lalu. Sementara Banser merupakan lembaga semi otonom dari Ansor.

“Kalau masih terjadi aksi lagi di depan kantor PBNU, Banser enggak usah takut-takut, saya perintahkan untuk usir dan gebuk saja kalau tidak mau pergi,” kata Gus Addin dalam keterangannya, Ahad (4/8).

Ia mewanti-wanti agar demonstrasi yang digelar beberapa hari lalu itu menjadi aksi terakhir. Menurutnya,semua pihak termasuk demonstran harus menjaga marwah NU.

“Kemarin cukup yang terakhir, kita jaga marwah NU. Ini adalah kantor kita semua. Dari sini kita dididik, dibesarkan hingga menjadi seperti ini,” katanya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News