PBNU harus segera melaporkan Habib Luthfi bin Yahya yang diduga memalsukan sejarah berdirinya Nahdlatul Ulama (NU).
“PBNU sudah meminta untuk menarik buku yang membelokkan sejarah NU. Dan orang yang diduga memalsukan sejarah berdirinya NU itu Luthfi bin Yahya dari Pekalongan,” kata Forum Pembela Walisongo KRT Mangun Wiharjo Kusumo dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Ahad (28/7/2024).
Kata Mangun, PBNU harus melakukan langkah hukum atas dugaan pemalsuan sejarah berdirinya NU. “Lebih baik Luthfi bin Yahya dilaporkan ke polisi. Jejak digital Luthfi bin Yahya yang memalsukan sejarah NU banyak beredar,” tegasnya.
Mangun mengatakan, Luthfi bin Yahya ingin diakui sebagai bagian dari pendiri NU. “Dalam literatur manapun tidak ada peran kakek Luthfi bin Yahya dalam pendirian NU,” papar Mangun.
Kata Mangun, warga NU sudah mulai sadar adanya pemalsuan sejarah berdirinya NU oleh Luthfi bin Yahya. “Saya berharap PBNU juga membongkar pemalsuan makam yang diduga dilakukan Luthfi bin Yahya,” pungkasnya.