Fraksi PKS di DPR Letoy Membongkar Perdagangan Indonesia-Israel

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR terlihat tidak berdaya membongkar perdagangan Indonesia-Israel. Perdagangan dengan zionis Israel telah menyakiti Umat Islam.

“Anggota Fraksi PKS di Komisi VI terlihat letoy tidak membongkar perdangan Indonesia-Israel,” kata aktivis politik Rahman Simatupang dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Rabu (24/7/2024).

Menurut Rahman, anggota DPR khususnya Fraksi PKS mempunyai hak imunitas sehingga bisa bersuara keras adanya perdagangan Indonesia-Israel. “Namun yang kita lihat anggota Komisi VI dari PKS hanya diam saja,” tegasnya.

Rahman mengatakan, PKS harusnya mengajak partai lain untuk membongkar perdagangan Indonesia-Israel. “PKS justru lebih fokus pada pilkada dan ingin masuk di pemerintahan Prabowo-Gibran,” paparnya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan impor Indonesia dari Israel pada Oktober 2023 mencapai US$ 2.532.695. Angka tersebut meningkat dari impor bulan September yakni US$ 999.431.

Impor bulan Oktober didominasi oleh mesin dan pesawat mekanik yang nilainya mencapai US$ 734.786. Angka impor komoditas ini pada bulan Oktober meningkat hampir lima kali lipat dibandingkan periode September dengan nilai US$ 142.690.

Selanjutnya komoditas mesin dan peralatan listrik juga mendominasi impor Indonesia dari Israel yang bernilai US$ 718.054. Lagi-lagi, angka tersebut meningkat dibandingkan impor periode September yang nilainya hanya US$ 124.392.

Adapun di peringkat ketiga adalah komoditas perkakas dan perangkat potong senilai US$ 316.759. Angka impor komoditas ini turun dibandingkan bulan September, yaitu US$ 390.001.

Jika dilihat dari share, ekspor Indonesia ke Israel dari Januari-Oktober 2023 adalah sebesar 0,07% terhadap total ekspor Indonesia. Kemudian share impor non migas dari Israel ke Indonesia pada periode yang sama adalah sebesar 0,0110%.

Artinya, andil ekspor dan impor kedua negara ini tidak besar. Namun, tetap ada hubungan dagang.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, pada 2022 total nilai ekspor Indonesia ke Israel mencapai US$ 185,6 juta, naik sekitar 14% dibanding tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Total nilai impor dari Israel juga naik sekitar 80% (yoy) ke US$ 47,8 juta. Secara kumulatif, selama periode 2018-2022 nilai ekspor Indonesia ke Israel sudah tumbuh sekitar 11%, sedangkan nilai impornya tumbuh 0,9%.

Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik sejak lama dan hal ini terkait dengan agresi Israel ke Palestina. Indonesia secara tegas mendukung Israel karena dalam Undang-Undang Dasar 1945, NKRI akan selalu mendukung dan membantu kemerdekaan bangsa yang tertindas. Sementara itu, hubungan diplomatik didasari oleh kepercayaan. Dalam hal ini, Indonesia tampaknya tidak memiliki fondasi kepercayaan yang kuat dengan Israel.

Kendati demikian, Indonesia pernah mencoba pada 2012. Saat itu, Indonesia setuju untuk meningkatkan hubungan secara informal dengan Israel dan membuka konsulat di Ramallah, yang dipimpin oleh seorang diplomat berpangkat duta besar, yang juga secara tidak resmi akan menjabat sebagai duta besar negaranya untuk kontak dengan Israel.