Pakar Hukum: Ada Agenda Terselubung Pembatalan Nasab Ba’alawi oleh Imaduddin

Imaduddin Utsman Albantani mempunyai agenda terselubung yang bersikeras nasab Ba’alawi tidak tersambung ke Rasulullah. Imaduddin tidak percaya sekalipun jika ulama seluruh dunia mempercayai Ba’alawi keturunan Nabi Muhammad SAW.

“Pernyataan Imaduddin yang menolak nasab Ba’alawi mengandung agenda terselubung,” kata pakar hukum Abdul Chair Ramadhan kepada redaksi www.suaranasiinal.com, Kamis (11/7/2024).

Abdul Chair merasa heran terhadap Imaduddin yang mengklaim pembatalan nasab diiringi dengan pembenaran nasab versi Syiah. Dia menyebut Imam Zaid ra bukan keturunan Imam Husein ra, melainkan dari Imam Hasan ra.

“Begitu juga suku Houthi sebagai keturunan asli Nabi Muhammad SAW via Imam Hasan ra. Demikian itu jelas ahistoris, berlawanan dengan sejarah,” tegas Abdul Chair.

Imaduddin, kata Abdul Chair tidak bisa berkilah atas kebebasan menyatakan pendapat ketika menyuarakan pembatalan nasab Ba’alawi.

“Hukum memang menjamin kebebasan berfikir seseorang. Namun ketika kebebasan itu dipublikasikan dan ternyata bertentangan dengan hukum, maka yang bersangkutan dapat dimintakan pertanggungjawaban secara hukum,” jelasnya.

Perihal nasab yang berlangsung demikian lama dan diterima/diakui oleh masyarakat tidak memerlukan pembuktian. “Nasab Ba’alawi sudah menjadi pengetahuan umum masyarakat. Sejalan dengan hal ini, Pasal 184 ayat (2) KUHAP menyatakan bahwa “hal yang secara umum sudah diketahui tidak perlu dibuktikan”,” tegasnya.

 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News