Tetangga di Kudus tak Percaya Hasyim Asy’ari Berbuat Mesum

Mantan Ketua KPU Hasyim Asy’ari dari masa kecil hingga belajar di SMA banyak dihabiskan di Desa Panjunan Wetan, Kabupaten Kudus. Hasyim Asyari merupakan anak dari ulama terkenal di Kudus KH Drs Mustofa Sonhaji MA. Pria kelahiran Pati 3 Maret 1973 biasa dipanggil Ayik. Para tetangga biasa memanggilnya Mas Ayik.

Layaknya seorang santri, Ayik menghabiskan belajar di sekolah formal dan diniyah. Ayik pagi belajar di SMP 1 Kudus, SMA 1 Kudus. Siangnya belajar di Madrasah Diniyah Assalam yang tidak jauh dari tempatnya tinggal.

Bukan hanya itu, Ayik juga belajar agama dengan para ulama di Kudus di antaranya KH Sy’roni Ahmadi, KH Arwani Amin, KH Ulil Albab, KH Ulin Nuha dan beberapa kiai lainnya. Setiap Jumat pagi di Masjid Menara, Ayik muda belajar Tafsir Jalalain dengan KH Sya’roni Ahmadi.

Bahkan ketika Masjid Menara mengadakan Batsul Masail, Ayik muda mengantarkan bapaknya untuk mengikuti acara tersebut. Ayik muda ikut mendengar dan mencatat berbagai persoalan yang dibahas di Batsul Masail.

Kontributor Suara Nasional mencoba mendatangi tetangga Hasyim Asya’ri untuk diminta pendapatnya terkait kasus yang menimpa mantan Ketua KPU. Ahmad (40) menilai kasus yang menimpa Hasyim Asy’ari sangat politis untuk menjatuhkan Hasyim Asy’ari. “Saya dari kecil ngerti Mas Ayik. Orangnya baik. Dengan tetangga selalu menyapa. Saya tidak percaya kasus yang menimpa Mas Ayik,” tegasnya.

Ahmad mengatakan, Hasyim sengaja dikorbankan setelah menjalankan tugas dalam penyelenggaraan Pemilu 2024. “Mas Ayik dikorbankan. Beliau tahu dan tidak melawan. Hanya Allah SWT yang membalasnya,” ungkapnya.

Tetangga lainnya, Udin (45) mengungkapkan tidak percaya berita di televisi yang menyebut Hasyim Asy’ari berbuat asusila. “Saya curiga perempuan yang tampil di muka umum ngaku dipaksa hubungan dengan Mas Ayik bagian dari operasi politik. Perempuan itu seperti agen telik sandi untuk menjatuhkan Mas Ayik,” paparnya.

Udin mengenal Hasyim Asy’ari mulai dari SMP sampai SMA. “Mas Ayik mulai kuliah di Purwokerto jadi jarang komunikasi. Kalau pulang kuliah dari Purwokerto sering tegur sapa salat jamaah bersama,” tegasnya.

Udin pun menjamin, tetangga Hasyim Asy’ari di Panjunan Wetan tidak akan percaya kasus yang menimpa putra dari almarhum KH Drs Mustofa Sonhaji MA. “Kasus yang menimpa Mas Ayik itu ujian dan beliau akan mendapat tempat terhormat nantinya,” pungkasnya.