Kunci Sukses Amil

Oleh: Nana Sudiana (Direktur Akademizi, Associate Expert FOZ)

Kami amilin rapatkan barisan
Bersatu padu demi perubahan
Menuju arah kebahagiaan
Satu hati dan satu tujuan
(Mars “Zakat Indonesia”)

Setiap amil yang menyanyikan mars “Zakat Indonesia” pastilah merasa tergetar hatinya. Mars ini pertama kali secara resmi diluncurkan pada Musyawarah Nasional Forum Zakat ke-8 pada awal Februari 2018 di Lombok. Lirik mars ini sederhana namun isinya mengandung spirit yang luar biasa. Mengandung pesan teramat dalam sebagai panduan para amil yang ingin terus melangkah bersama gerakan zakat Indonesia.

Kunci sukses amil sesungguhnya sederhana: mensucikan hati dan niat, lalu bersama-sama amil lainnya bekerja sama membangun kebaikan bagi umat dan bangsa.

Amil yang baik harus ringan tangan dan kokoh langkahnya, bersedia bergerak baikama dan merapatkan shaf demi perubahan gerakan zakat yang lebih baik. Demi peningkatan kehidupan orang-orang papa di negeri ini yang kenyataannya mereka sebagian besar miskin dan secara syariat zakat jelas kemustahikannya. Negeri ini butuh perubahan, butuh arah untuk memastikan orang-orang dhuafa ini tetap bisa hidup dan tak tergelincir ke jurang kemiskinan dan lalu terhanyut kepada kekafiran.

Siapa pun amilnya, dan betapa beragamnya lembaga pengelola zakat, tetap saja harus bersedia menuju arah yang sama, yakni menuju kebahagiaan sesama. Memastikan muzaki bahagia karena hartanya bisa bersih dan terhindar dari kotoran yang melekatinya. Memastikan mustahik bisa terangkat hidupnya dan bisa lebih sejahtera hidupnya dan mulia. Memastikan kebahagiaan para amil yang telah menjembatani kebahagiaan muzaki dan mustahik.

Organisasi pengelola zakat tak perlu rumit dan hebat sekali. Untuk apa hebat dan rumit kalau ternyata tak ada kebahagiaan yang bisa diberikan. Organisasi zakat harus tampil sederhana, memberikan kebaikan-kebaikan yang nyata sehingga siapa pun yang ada di sekitarnya terpapar virus kebahagiaan sejati. Bahagia yang berangkat dari ketulusan dan kasih sayang untuk kebaikan hidup hari ini dan masa depan.

Menjadi amil tak bisa sendirian. Ia harus menjadi bagian komunitas besar yang hatinya terpaut dan menyatu satu sama lain. Hati yang terwarnai kuatnya rasa persatuan akan mudah saling menerima perbedaan, ini tak lain karena bingkainya adalah semangat kebaikan. Hati yang mudah menyatu akan pula menuju tujuan yang sama. Satu hati dan satu tujuan. Bersama-sama langkah akan diayunkan untuk memperbaiki apa pun, walau mungkin sulit dan berat.

Para amil bisa jadi setiap orangnya punya kekurangan, begitu pula lembaga-lembaga yang menaunginnya. Namun, segenap amil yakin bahwa di balik ketidaksempurnaan yang ada gelombang gelombang kebaikan yang bisa diciptakan dan bahkan akan menutup celah kekurangan yang ada. Gelombang kebaikan, tentu saja akan menerpa mereka yang punya semangat sama dan ingin lebih baik lagi.

.