Jokowi Mulai Menerima Karma Pembalasan atas Segala Kejahatannya

Oleh : Sholihin MS (Pemerhati Sosial dan Politik)

Krisis, kegagalan, pengkhianatan pendukung, power yang meredup, dan keterpurukan diri mulai menghiasi kehidupan Jokowi. Jika Jokowi tidak segera bertobat, kehancuran (dunia dan akhirat) bakal segera terjadi.

Jokowi dari awal memerintah hanya sibuk mengurusi diri sendiri dan keluarganya. Semua janji ketika kampanye hanya lip service, sehingga begitu dia memimpin semuanya terlupa, karena memang niatnya bukan untuk mengabdi kepada rakyat. Bisa jadi semua naskah pidatonya hanya dibuatkan stafnya.

Ajaib, pencitraan Jokowi denfan tampilan sosok sederhana dengan baju kemeja putih tangan dilipat, merakyat, masuk gorong-gorong, blusukan ke pasar-pasar rakyat, dengan muka ndeso dan bicara teramat sederhana, telah menyihir (menipu) hampir seluruh rakyat Indonesia, termasuk masyarakat terpelajar dari dunia kampus (walaupun pada akhirnya para guru besar menyesal karena merasa telah tertipu Jokowi), para jenderal, tokoh masyarakat, dan sebagian tokoh agama.

Di periode kedua pencapresannya (tahun 2019), sebenarnya banyak pihak yang sudah sadar dan balik arah dengan mendukung Prabowo, tapi dengan “kedunguan”, ambisi, dan kerakusan Jokowi akhirnya Jokowi diterkam oligarki taipan dan dijadikan jongosnya. Target harus menang dengan segala cara telah mengorbankan 894 petugas KPPS terbunuh secara misterius dan lebih dari 5000 petugas yang sakit misterius. Saat itu KPU, Bawaslu, dan MK sudah dibeli oligarki taipan sehingga kemenangan Prabowo-Sandi “dirampas” untuk kemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin.

Tahun 2024 kekuasaan Jokowi bukan saja dikendalikan oleh para oligarki dan China komunis, tapi Jokowi sendiri sepertinya sudah kerasukan iblis kekuasaan sehingga seluruh lembaga, institusi, dan pejabat di bawahnya, ditambah para buzzer, para die hard, dan ulama-ulamaus-suu dikerahkan untuk memanipulasi dan memenangkan paslon 02 di mana cawapresnya putranya sendiri, Gibran. Belum yakin akan bisa memenangkan paslon jagoannya, dana bansos 500 triliun yang belum waktunya dibagikan, tapi sudah dibagikan demi memenangkan paslon 02. Pilpres 2024 telah berlangsung sangat kacau dengan tingkat kecurangan yang TSM dan brutal. Kemenangan paslon 02 benar-benar hasil rekayasa dengan penyalahgunaan kekuasaan Jokowi.

Ada dugaan kuat, Jokowi melakukan segala cara untuk mempertahankan kekuasaan dan membangun dinasti sehingga terkesan “ketagihan berkuasa” (addicted to power) sehingga sangat ketakutan jika sudah lengser, karena beberapa alasan :

Pertama, Diduga kuat ijazah Jokowi memang palsu

Pemalsuan ijazah menjadikan kepemimpinan Jokowi tidak sah dan bisa dipidana. Selama berkuasa Jokowi bisa memanipulasi hukum dan mengendalikan penegak hukum, sehingga selama berkuasa bakal aman. Bagaimana nasib setelah lengser ? Jeruji besi telah menantinya.

Kedua, Kasus kecurangan Pemilu 2019 dan 2024

Bukti-bukti kecurangan Pilpres sudah sangat banyak, tinggal menunggu penegak hukum yang berani dan jujur, maka kecurangan Pemilu bakal diproses secara adil dan transparan

Ketiga, Kasus tewasnya 6 laskar FPI secara biadab bakal diusut lagi

Diduga penyiksaan 6 laskar FPI secara biadab melibatkan pimpinan dan aparat TNI, Polri bahkan tidak menutup kemungkinan ada keterlibatan Jokowi. IB HRS telah bersumpah akan mengejar pelaku dan aktor intelektual pelaku pembantaian 6 laskar FPI tersebut, di dunia akan dikejar sampai lubang semut, di akhirat akan menuntut keadilan bagi mereka.

Keempat, Kasus pembunuhan para ulama dan ustadz

Diduga kematian para ulama dan ustadz seperti Syekh Jabir, Tengku Zulkarnaen, Ustadz Maher At-Tuwailibi, dll ada unsur kesengajaan yang bisa dibuka lagi kasusnya jika Jokowi sudah lengser

Kelima, Kasus korupsi yang melibatkan Jokowi, Gibran, Kaesang, dan keluarganya yang sekarang masih tidak tersentuh bisa diproses hukum

Saat ini semua lembaga penegak hukum telah jadi alat kekuasaan, hanya membidik musuh politik Jokowi dan tidak pernah memproses keluarga Jokowi, kroninya, dan para pendukungnya. Jika Jokowi lengser bisa diajukan ke pengadilan yang hakimnya punya jiwa profesional, jujur, dan berintegritas.

Faizal Assegaf dkk telah bertekad menjebloskan Jokowi ke Penjara. Sepandai-pandai tupai melompat, tapi pasti bakal terjatuh juga. Sehebat-hebatnya Jokowi membuat tipu daya, tipu daya Allah pasti yang lebih baik dan berlaku.

Jokowi pasti bakal tersandung dan menemui karmanya.

Kini Jokowi mulai menuai badai dari kejahatan politik yang selama 10 tahun tidak henti-hentinya menggoreskan berbagai kejahatan.

Bandung, 12 Dzulhijjah 1445

Simak berita dan artikel lainnya di Google News