Seorang warganet di akun YouTube Ibnu Asmin Official membongkar Mama Ghufron yang mengaku mengarang 500 kitab berbahasa Suryani adalah seorang dukun. Mama Ghufron banyak bohongnya dengan mengaku bisa berbicara dengan semut dan menjadi penjaga neraka.
Warganet itu mengatakan, Mama Ghufron sengaja memakai Albantani agar dianggap besar dan seorang wali tetapi hanya dukun. Untuk membohongi publik, Mama Ghufron didukung para centeng-centeng dengan menyebarkan kebohongan Mama Ghufron di berbagai media sosial Facebook, Instagram, YouTube.
Kata Warganet itu mengatakan, Mama Ghufron merasa paling suci dan hebat dengan menganggap ulama lainnya rendah padahal semua itu bohong. Mama Ghufron dikultuskan dan didewa-dewakan dengan memakai para centeng.
Menurut Ketua PBNU, Bidang Keagamaan Ahmad Fahrur Rozi yang akrab disapa Gus Fahrur, masyarakat perlu berhati-hati. Juga tidak mudah percaya atas ucapan yang “ngaku-ngaku” katanya kyai, ulama atau bisa menulis kitab sebagainya.
Bahkan Gus Fahrur mengimbau untuk mengenal dan memahami seorang mengaku paham atau ahli agama, bisa dinilai dari keilmuannya dan latarbelakang orang tersebut.
Hendaknya kita jangan pernah terpengaruh oleh keanehan seseorang, semua harus sesuai standar ilmu syariat Islam. Untuk mengarang kitab tentunya hanya bisa dilakukan oleh orang yang berilmu, punya track record belajar dan kualitas ilmu yang mumpuni,” kata Gus Fahrur, Kamis (13/6/2024) dikutip tvOnenews.com
“Bukan hanya pengakuan sepihak, jangan mudah percaya dengan omongan orang sebelum ada buktinya, dan ada pengakuan ulama-ulama lainnya,” jelas