Jokowi Bakal Mencari Suaka ke Gerindra?

Oleh : Sholihin MS (Pemerhati Sosial dan Politik)

Bergabungnya Bobby Nasution, mantu Jokowi ke Gerindra menyusul pencawapresan Gibran bersama capres Prabowo, menandai babak baru partai Gerindra sebagai partai penampung keluarga Jokowi. Manuver Jokowi kemungkinan akan berlanjut dengan bergabungnya Kaesang dan Jokowi sendiri ke Gerindra (bukan ke Golkar), demi mencari perlindungan ke Pemerintahan Prabowo-Gibran dari jerat hukum setelah Jokowi lengser nanti.

Demikian juga para politikus bermasalah (busuk) bakal mencari perlindungan ke rezim Prabowo-Gibran.

Pemberantasan korupsi di rezim Prabowo-Gibran bakal sama dengan rezim Jokowi, selain hampir semua pimpinan lembaga penegak hukum tersandera kasus korupsi, bahkan Prabowo dan Gibran juga terjerat korupsi.

Prabowo, sebagaimana dilaporkan Connie Rahakundini, terjerat kasus alutsista bekas dan food estate, Gibran banyak terjerat kasus korupsi sebagaimana telah dilaporkan Ubaidillah Badrun ke KPK.

Jokowi dan dinastinya sudah menjadi toxic rakyat yang sangat ganas dan bisa mematikan. Ke manapun dinasti Jokowi berada akan terus meracuni lingkungan tempat yang dimasukinya.

Dosa politik Jokowi dan dinastinya sudah terlampau besar, tidak boleh berlalu begitu saja. Rakyat sudah sangat didzalimi selama 10 tahun, kalau bukan hukuman mati untuk Jokowi, seharusnya Jokowi harus dijebloskan ke jeruji besi. Rakyat akan sangat kecewa jika Jokowi dan keluarganya lolos begitu saja.

Gerindra akan menjadi musuh rakyat jika melindungi Jokowi dan keluarganya.

Memang Gerindra berhutang budi kepada Jokowi atas permainan culas, licik, dan perampokan kemenangan untuk Prabowo-Gibran dari Anies-Muhaimin. Tapi apa yang telah dilakukan Jokowi itu bertentangan dengan nilai-nilai hukum, moral dan etika. Sampai kapan pun hasil maling tidak bakal membawa kebaikan apa pun bahkan bisa mendatangkan malapetaka.

Paling tidak ada tiga madharat jika Gerindra mau menampung toxic keluarga Jokowi :

Pertama, Citra Gerindra sebagai partai yang menjunjung demokrasi akan runtuh karena Jokowilah yang telah mematikan demokrasi dengan membangun politik dinasti

Kedua, Gerindra bakal ikut terseret kasus jika Jokowi pada akhirnya diproses hukum jika tiba-tiba Prabowo berhenti di tengah jalan dan Gibran juga dianulir pencawepresannya.

Ketiga, Jokowi yang telah menjadi musuh rakyat karena kejahatan politiknya akan berimbas ke Gerindra di tahun 2029, bisa jadi nasibnya seperti PSI yang ditinggalkan rakyatnya.

Jika Gerindra jadi sarang politik busuk, sangat sulit untuk berharap Pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Dari awal pun Prabowo lebih suka bagi-bagi kue kekuasaan dan mengakomodir berbagai kepentingan (dari para elit bermasalah) daripada membangun pemerintahan yang bersih, berwibawa dan pro rakyat.

Saatnya rakyat bangkit dan tolak segala bentuk akrobat politik yang hanya berebut kekuasaan tanpa peduli tegaknya kebenaran, keadilan, dan kesejahteraan rakyat.

Bandung, 13 Dzulqa’dah 1445

Simak berita dan artikel lainnya di Google News