Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan (Menhan) menjaga netralitas Indonesia di Laut China Selatan dengan mengunjungi China.
“Menhan Prabowo sangat tepat ke RRC untuk netralis kawasan dari tantangan perang gesekan (attrition warfare), yaitu peperangan yang menguras energi musuh hingga bangkrut,” kata Wakil Koordinator Relawan Prabowo-Gibran, Haris Rusly Moti dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Rabu (3/4/2024).
Kata Haris, dalam hadapi gesekan geopolitik itu, Indonesia beruntung diwariskan pendiri negara (Bung Karno, dkk.) azas politik luar negeri bebas aktif. Indonesia mengamankan kepentingan nasional bangsa kita dengan berselancar di antara blok yang bergesekan (perang atrisi).
“Sangat konstitusional Menhan Prabowo berteman dengan RRC sekaligus di saat yang sama berteman dengan USA,” paparnya.
Indonesia menganut azas politik bebas aktif, berlandas nilai-nilai & tujuan bernegara sesuai Pembukaan UUD 1945. Azas itu yg melahirkan Konfrensi Asia Afrika & Gerakan Non Blok. Sangat normal, sebagai Menhan RI Prabowo menerima undangan Presiden RRC, selanjutnya ke Jepang.
“Menkeu Sri Mulyani katakan kebijakan rantai pasokan, perdagangan/investasi global telah berubah dari sebelumnya free trade & free investment (pasar bebas) menjadi “Friendshoring”, yaitu perdagangan/investasi yang fokus dijalankan sesama sekutu/blok geopolitik,” pungkasnya.
