Anies Baswedan menyebarkan narasi perpecahan ke rakyat dengan menyebut adanya kecurangan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Anies juga seolah tak peduli jika narasinya dapat memercikkan perpecahan dan keresahan di tengah masyarakat,” kata aktivis 98 Sulaiman Haikal melalui rilis kepada redaksi www.suaranasional.com, Kamis (28/4).
Kata Haikal, Anies tidak bisa membuktikan keterlibatan Jokowi memihak Paslon tertentu di Pilpres 2024. “Argumentasinya soal intervensi Jokowi dalam memenangkan paslon Prabowo Gibran (02) jelas hanya berdasarkan asumsi emosional Anies semata,” paparnya.
Kata Haikal, Paslon 02 menang dipilih rakyat semata karena kepiawaiannya mengelola isu, dan karena pilihan kampanye program akan meneruskan dan menyempurnakan keberhasilan pemerintahan sebelumnya, khususnya pemerintahan Jokowi.
“Paslon 02 juga aktif merangkul seluruh komponen masyarakat utamanya para tokoh bangsa. Sangat wajar 02 menang besar karena secara matematis dipilih oleh para pendukung Jokowi, Gibran, SBY, barisan pendukung parpol-parpol besar yang menyokongnya, dan pendukung Prabowo sendiri yang sangat besar jumlahnya,” jelasnya.
Tuduhan Anies itu juga sulit dicerna oleh akal sehat. Bagaimana mungkin seorang Jokowi bisa mengatur jutaan aparatur sipil negara dan mengarahkan untuk memilih 02. Tidak masuk akal pula jika intervensi itu bisa masuk hingga ke bilik-bilik TPS yang tersekat dan dihadiri banyak orang.
“Narasi Anies mempersoalkan ancaman dan intimidasi, pemilu tidak jurdil, nyatanya tidak terbukti. Tak ada keluhan atau keributan di TPS sejak pencoblosan hingga penghitungan suara. Jikapun ada kendala dan desakan, pemungutan suara ulang bisa langsung dilakukan oleh penyelenggara tanpa beban,” jelasnya.