Kemenangan paslon Prabowo-Gibran secara curang diumumkan KPU memunculkan perlawanan rakyat bahkan konflik setiap hari.
“Akan lahir perlawanan rakyat, agar negara bisa keluar dari kebuntuan, konflik setiap hari terjadi. Cara yang lebih rasional dan strategis adalah melawan untuk menyelamatkan negara dari kehancurannya,” kata Koordinator Kajian Politik Merah Putih Sutoyo Abadi kepada redaksi www.suaranasional.com, Jumat (22/3/2024).
Kata Sutoyo, menerima hasil Pilpres penetapan KPU saat ini justru akan memperburuk dan makin membesar perbuatan licik dan maniputaif yang sudah kronis dan membabi-buta, hanya akan memperburuk keadaan.
“Hilangkan ketakutan, keadaan tidak tertaklukan adalah tergantung pada semangat perjuangan kita. Lawan penguasa yang kejam, lalim, tiran yang akan membawakan negara pada kehancuran,” paparnya.
Kecurangan kemenangan Prabowo-Gibran, kata Sutoyo tidak bisa dilepaskan peran Presiden Jokowi yang menginginkan putra sulungnya menjadi wakil presiden.
“Jokowi sebagai presiden yang semestinya berlaku adil dan jujur sudah berubah menjadi tiran. Akan menjadi musuh bersama rakyat. Jokowi ternyata musuh dalam ketiak sebagai antek asing yang sedang menghancurkan negara,” ungkapnya.
“Semua ucapan lamis presiden sudah berakhir dan sudah menampakkan aslinya sebagai penguasa boneka yang kejam akan memaksa rakyat sebagai pemilik kekuasaan akan mengambil alih kekuasaannya,” pungkasnya.