Palembang- Dalam rangka mendukung Pemerintah dan TNI pada Program Ketahanan Pangan Nasional, Pemuda Panca Marga (PPM) menyumbangkan Software atau Perangkat Lunak monitoring di lapangan/lahan produksi yang dapat secara realtime memantau perkembangan pekerjaan, menyangkut luas lahan persawahan, proses yang berlangsung serta kendala-kendala yang terjadi, sehingga akan memudahkan pengelola melakukan supervisi.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum PPM Berto Izaak Doko usai mengikuti Rapat Koordinasi Kesiapan Operasi Lahan (OPLA) wilayah Kodam II/Sriwijaya TA. 2024, yang dipimpin langsung oleh Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Yanuar Adil, bertempat di Gedung Makodam II/Sriwijaya, Jalam Jenderal Sudirman Km 3.5 Kota Palembang, Sumatera Selatan, pada Selasa, 19 Maret 2024
Aplikasi atau perangkat lunak yang disumbangkan oleh PPM ini dapat memonitor secara realtime setiap perkembangan pekerjaan di lapangan, menyangkut luas lahan persawahan, proses yang berlangsung serta kendala-kendala yang terjadi, sehingga akan memudahkan pengelola melakukan supervisi,” ujar Berto.
Berto juga mengatakan bahwa program pemerintah tentang ketahanan pangan nasional ini perlu didukung penuh dalam upaya mengantisipasi elnino yang diprediksi terjadi antara bulan Juni – Agustus yang berakibat pada kekeringan di daerah-daerah tertentu. “Selain itu sebagaimana apa yang disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo kedepan kita tidak mengimpor lagi kebutuhan beras dalam negeri,” kata Ketum PPM Berto.
Menurut Berto, PPM sebagai pewaris Jiwa Semangat dan Nilai-nilai Juang 1945 dalam memberikan dukungan langsung pada program pemerintah dan TNI ini sebagai bentuk nyata implementasi JSN’45 bagi kepentingan kehidupan bermasyarakat, khususnya di bidang ketahanan pangan nasional.
“Sebagai keturunan biologis perintis, pejuang kemerdekaan Republik Indonesia serta bagian dari keluarga besar TNI, PPM harus hadir bersama pemerintah dan TNI dalam memberikan solusi pada permasalahan bangsa,” tegasnya.
Sementara itu, dikutip dari ANTARA, Rabu, 20 Maret 2024, Panglima Kodam II Sriwijaya (Pangdam II/Swj) Mayjen TNI Yanuar Adil usai memberikan pengarahan di penutupan TMMD ke-119. Lampung Tengah, mengatakan bahwa lahan rawa seluas 30.000 hektare di Provinsi Lampung akan dioptimalkan sebagai lahan pertanian.
“Kemarin kami sudah melakukan rapat bersama dan diberikan mandat oleh Kementerian Pertanian untuk membantu program optimalisasi lahan rawa dan pompanisasi untuk menjaga ketahanan pangan,” ujar Mayjen TNI Yanuar Adil.
Dua program optimalisasi nanti, katanya dilakukan di Provinsi Sumatera Selatan dan Lampung, untuk Lampung sekitar 30 ribu hektare. Jadi ini nanti yang akan kami bantu untuk menjaga ketahanan pangan.
Dia menjelaskan pelaksanaan optimalisasi lahan rawa dan pompanisasi tersebut dilakukan secara bertahap dimana saat ini tengah dalam proses survei investigasi dan desain (SID).