Walau Curang, Prabowo-Gibran Bakal Tetap Kalah

Oleh : Sholihin MS (Pemerhati Sosial dan Politik)

Paslon 02, Prabowo-Gibran sebenarnya hanya menang di Lembaga survey Qodari dkk serta melalui aplikasi perhitungan Sirekap KPU yang sudah disetting dari sebelum Pilpres dengan angka Paslon 01 24%, Paslon 02 58%, dan Paslon 03 17%. Angka itu tidak bergerak secara fluktuatif karena memang sudah dikunci mati dan dikendalikan dari luar.

KPU terus menyembunyikan hasil real count yang berdasarkan laporan form C1 asli dari TPS-TPS.

KPU terus menolak dilakukan audit forensik terhadap aplikasi penghitungan suara KPU, karena diduga penghitungan suara Sirekap atau Situng tidak dikendalikan oleh operator KPU, tapi operator dari luar (negeri) sehingga input data yang masuk tidak bisa merubah apa pun sesuai dengan data dari TPS-TPS.

Jika saja Hak Angket DPR bisa bergulir dengan normal, dipastikan akan ditemukan banyak sekali kejanggalan dan data-data yang aneh, tidak masuk akal dan kacau.

Sebenarnya Ketua KPU sudah melakukan tindakan yang melanggar hukum sehingga harus dipidana karena telah melakukan tindakan pencurian suara dan kebohongan publik dengan TSM.

Suara Prabowo yang asli tidak jauh dari yang diungkapkan oleh Litbang Kompas, bahwa 62.2% responden yang setuju Hak Angket, dan yang tidak setuju Hak Angket cuma 32%.. Jika ditambah dengan suara yang tidak tahu, paling besar 38 %

Walaupun Jokowi sudah all out berbuat curang, tapi suara rakyat yang memilih paslon 02 tetap di bawah 50 %. Jika saja tidak ada kecurangan, suara Prabowo bakal di bawah 30%.

Tim Paslon 01 memastikan, data real count pasangan 01 bakal maju ke putaran berikutnya. Bahkan Tom Lembong yakin, jika tidak dicurangi Amin bisa menang satu putaran.

Ketua KPU mungkin sedang menghadapi problem besar : jujur bakal disikat penguasa, curang bakal dihabisi rakyat dan terkena adzab Allah.

Kecurangan Jokowi bakal terbongkar, kekuasaan Jokowi bakal berakhir. Serapih-rapihnya Jokowi membungkus kejahatan, bakal terbongkar karena ada Dzat yang Maha Memantau dan membongkar kejahatan.

Ini tanda-tanda kalau Prabowo kalah di Pilpres 2024

Pertama, Deklarasi kemenangan Paslon 02 disambut dingin

Gaung klaim kemenangan melalui quick count lembaga survey Qodari tidak diterima masyarakat sampai hari ini. Karena rakyat tahu, hasil quick count cuma tipu-tipu lembaga survey. Pilpres tanggal 14 Februari, tanggal 13 Februari sudah keluar hasilnya.

Kedua, Para pemimpin dunia hampir tidak ada yang mengucapkan selamat, kecuali beberapa saja.

Tercatat baru tiga negara yang mengucapkan Selamat : Singapura, Malaysia,. dan Rusia. Tapi belakangan PM Malaysia, Anwar Ibrahim justru men- cuekin Jokowi dengan tidak msu bersalaman. Dunia tahu, Pemilu Indonesia sangat curang.

Ketiga, Belakangan semakin banyak laporan kalau panitia di daerah-daerah dipaksa curang oleh KPU Pusat

Keempat, Terbongkarnya alat rekapitulasi suara di KPU ternyata disetting untuk kemenangan paslon 02

Jadi “kemenangan” 02 cuma hasil setingan, buka real dari suara pemilih yang ada di Form C1.

Kelima, Tim Paslon 01 memiliki bukti Form C1 otentik dari 800 ribu TPS di seluruh Indonesia dan saksi-saksi yang jujur dan bisa dipercaya.

Jika saja Bawaslu dan MK bisa independen dan jujur, maka dipastikan paslon 02 kalah.

Jika Hak Angket tetap bergulir dan MK bisa netral, dipastikan kecurangan Pilpres 2024 bakal terbongkar, paslon 02 bisa didiskualifikasi, bahkan Jokowi bisa dimakzulkan.

Sehebat dan selicik apa pun, Jokowi sudah saatnya tumbang. Skenario Jokowi bakal dihancurkan skenario Allah.

Bandung, 30 Sya’ban 1445

Simak berita dan artikel lainnya di Google News