Jungkir Balikan Demokrasi, Habib Umar Alhamid: Jokowi Presiden ‘Sontoloyo’

Geliat perlawan terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kian marak. Ramai-ramai sivitas akademika bersuara soal rusaknya demokrasi di republik ini. Mereka menyesalkan ulah Jokowi yang di nilai telah merusak demokrasi, etika, dan konstitusi di negeri ini.

“Bisa dibilang selama sembilan tahun pemerintahan Jokowi adalah yang terburuk dari pemerintahan -pemerintahan sebelumnya. Jokowi adalah presiden Indonesia paling ‘sontoloyo’ karena telah menjungkir balikan demokrasi, etika dan konstitusi di republik ini,” ujar Ketua Umum Generasi Cinta (Gentari) Habib Umar Alhamid kepada wartawan, Selasa (6/2/2024).

Baca juga:  Menteri dari NasDem Direshuffle, Eskalasi Suhu Politik Makin Meningkat

Menurutnya, Jokowi telah menabrak etika bernegara demi melanggengkan kekuasaanya melalui putra sulungnya dengan mengakali MK dan KPU.
“Jokowi orang Jawa, tapi prilaku dan sifatnya tidak mencerminkan orang Jawa dan budaya orang Jawa (orang Jawa yang tidak Jawani-red),” tutur Habib Umar.

Dikatakan Habib Umar, orang jawa memiliki etika dan budaya serta filosofi yang tinggi, bukan seenaknya dewe dengan melabrak dan menabrak konstitusi dan peraturan pemerintahan yang ada. Banyak hal tabu yang dilanggar tanpa memikirkan dampaknya. “Rakyat merasa tertipu oleh gaya dan keluguan Jokowi, dengan pencitraanya yang masuk ke gorong-gorong,” paparnya.

Baca juga:  Jagoannya Kalah di Pilkada DKI 2017, Muslim Arbi: Jokowi akan Balas di Pilpres 2024

Lebih jauh Habib Umar mengatakan, dalam situsi negara seperti ini, maka sebaiknya TNI dan Polri harus berpihak kepada rakyat. Dan, ikut akan keinginan rakyat.

“TNI dan Polri bukan alat kekuasaan tapi alat negara untuk menjaga bangsa dan negara dari segala gangguan dan ancaman yang akan merusak NKRI,” katanya.