Jokowi dan Luhut Turun Gunung, Tanda Erupsi (di Istana) sudah Terjadi

Oleh : Sholihin MS (Pemerhati Sosial dan Politik)

Ketika sebuah gunung akan meletus yang dilanjutkan dengan memuntahkan lahar dan lava (erupsi), maka saat itu makhluk-makhluk yang ada di gunung itu pasti akan turun untum menyelamatkan diri. Dan yang terakhir turun adalah “kuncen”-nya itu sendiri. Ketika sang “kuncen” sudah turun, tandanya gunung itu sudah erupsi.

Prahara di istana sudah terjadi. Para menteri sudah berancang-ancang mundur massal. Sementara di masyarakat terjadi gelombang perubahan yang amat dahsyat yang sudah tidak mungkin dibendung. Sekuat apapun upaya istana untuk menghalangi arus itu dengan kecurangan dan menyalah-gunakan kekuasaannya, tidak akan mampu membendungnya.

Perubahan sejarah sedang terjadi. Tidak ada yang bisa menghalangi perubahan sejarah.

Majunya Anies bukan atas kemauan sendiri, tapi atas kehendak sejarah. Allah telah memilih putra terbaik bangsa untuk mengembalikan Indonesia kepada kejayaan dan rel yang benar. Sedangkan proxy Jokowi hanya akan menguasakan pengelolaan negara kepada oligarki taipan dan China komunis. Mustahil paslon 02 bisa memperbaiki bangsa ini. Dianalisa dari sisi apa pun pasangan Prabowo-Gibran hanya akan menambah keterpurukan.

Rakyat sekarang sudah mulai kritis. Banyak pendukung paslon 02 yang akhir-akhir ini berbondong-bondong pilih paslon 01, terutama setelah mereka menyaksikan debat capres/cawapres, terutama anak-anak muda milenial dan gen z yang mampu menggunakan hati nurani dan akal sehatnya. Mereka bukan pendukung kaleng-kaleng, yang bergabung karena ada kepentingan dunia, jabatan, atau karena dibayar.

Kalau ingin yakin mendapat petunjuk Allah tentang siapa calon pemimpin yang mampu memperbaiki bangsa ini (jika belum yakin akan visi-misi dan rekam jejak masing-masing capres-cawapres), silakan bermunajat kepada Allah atau melakukan shalat istikharah secara serius dengan hati bersih dan ikhlas lillahi Ta’ala.

Tahun 2024 bukan pemilu biasa yang memperjuangkan orang perorang, tetapi pertarungan ideologi, yaitu ideologi kebenaran dengan kebatilan, jalan hidayah dan jalan kesesatan, yang mau memajukan bangsa sendiri atau memajukan China ?

Pilpres seluruh ulama di Indonesia telah turun, semuanya ikut berjuang memenangkan pilihannya. Di satu sisi ada ijtima’ ulama-ulama lurus sebagai waratsatul-anbiya, dan lawannya adalah para ulama su penyesat umat yang mengedepankan hawa nafsu dan cinta dunia.

Umat telah diberi pilihan : ikut para ulama lurus maka akan selamat dunia (untuk seluruh umat) dan akhirat (bagi yang beriman).

Pengerahan kekuatan dan kekuasaan Jokowi dengan menghalalkan segala cara tidak akan mampu menghadang dua kekuatan, yaitu kekuatan rakyat dan kekuatan Allah.

Sudah beberapa Allah berikan tanda-tanda alam :

1. Seorang Kyai, Sayuti Toha, yang sedang berdoa di acara Partai Demokrat yang memohon Prabowo untuk jadi Presiden langsung jatuh (akhirnya meninggal);

2. Penyanyi putri Isnari di acara Gibran tiba-tiba tergeletak (konon meninggal);

3. Panggung kampanye 02 PSI di Lap. Bola Kedoya Jakarta jebol

4. Mobil kepresidenan (?) Jokowi pecah ban di tengah jalan;

5. Waktu Jokowi mau menarik tali bendera di sebuah pesawat tiba-tiba putus talinya, dll.

Ke depan alam akan terus menghukum Jokowi, paslon bonekanya dan para pendukungnya untuk memberi teguran kalau yang sedang dibelanya itu penjahat politik.

Sebaliknya, langkah Anies justru semakin moncer. Di mana-mana Anies disambut bak seorang Presiden, termasuk ketika berhaji di Mekkah dan berkunjung ke Madinah.

Mengapa langkah Anies tidak bisa dibendung ?

Ini rahasianya ;

Pertama, Majunya Anies bukan kemauannya sendiri, tapi diminta oleh umat

Jika amanat itu dikejar maka dia menjadi beban sendiri, tapi jika amanat itu atas perintah Allah dan kehendak umat, maka dia akan ditolong Allah.

Baik di Pilkada 2017 maupun Pilpres 2024 Anies itu nyagub dan nyapres bukan atas kemauannya, tapi diminta oleh rakyat.

Padahal, waktu mau Pilkada DKI Anies lagi sakit demam. Capres seharusnya Mardani Ali Sera dan Wakilnya Sandi. Tapi skenario jadi berubah karena perhitungan melihat kekuatan lawan. Atas permintaan Mardani dan Sandi, Anies akhirnya bersedia maju sebagao Cagub. Anies bukan menawarkan diri seperti kata Prabowo, bahkam Prabowo kata Sandi sebenarnya tidak setuju dengan Anies. Kalau saja bukan Anies yang maju di Pilgub DKI 2017, mungkin ceritanya jadi lain.

Kedua, Keikhlasan dapat mengalahkan Kekuasaan, oligarki taipan, China komunis, dan uang berlimpah

Peristiwa 2024 hampir mirip dengan peristiwa 2017. Waktu itu lawan Anies yaitu Ahok. Selain Ahok sebagai incumbent, Ahok juga didukung Presiden Jokowi, oligarki taipan, China komunis, dan dana yang amat besar. Oleh karena itu semua lembaga survey waktu itu tidak ada satupun yang menempatkan Anies di posisi atas apalagi sebagai pemenang. Tapi dengan kuasa Allah, Anies ditakdirkan menang. Hal yang sama insya Allah bakal terjadi di Pilpres 2024. Kekuasaan, dukungan oligarki taipan, dan kucuran dana tidak terbatas tidak menjamin kemenangan.

Waktu mau Pilkada DKI Anies lagi sakit demam. Capres seharusnya Mardani Ali Sera dan Wakilnya Sandi. Tapi skenario jadi berubah karena perhitungan melihat kekuatan lawan. Atas permintaan Mardani dan Sandi, Anies akhirnya bersedia maju sebagao Cagub. Anies bukan menawarkan diri seperti kata Prabowo, bahkam Prabowo kata Sandi sebenarnya tidak setuju dengan Anies. Kalau saja bukan Anies yang maju di Pilgub DKI 2017, mungkin ceritanya jadi lain.

Ketiga, Anies (akan selalu) ditolong Allah

Keimanan dan kesalehan Anies sangat layak untuk ditolong Allah.

Sebagaimana yang sudah dijanjikan Allah di dalam Al-Quran ;
Wa kaana haqqan ‘alaina nashrul mu’miniin (Adalah menjadi kewajiban-Ku (Allah) untuk menolong orang beriman) (Q.S. Ar-Rum : 47)

Juga firman-Nya :
In yanshurkumullahu falaa ghaaliba lakum…(Jika Allah menolongmu, tidak ada yang bisa mengalahkanmu) (Q.S. Ali Imran : 160)

Anies adalah orang yang layak ditolong Allah.

Keempat, Anies adalah pembawa dan penegak kebenaran

Yang dibawa oleh Anies adalah kebenaran, kejujuran, keadilan, kesetaraan, kemaslahatan umat, dan kemajuan bagi bangsa dan negara. Jika kebenaran ditegakkan maka kebatilan pasti hancur.

Qul jaa-al-haqqu wa zahaqal-baathil innal baathila kaana zahuuqaa

Dan katakanlah: “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap”. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.)” (Q.S.Al-‘Isrā’ : 81)

Kelima, Anies selalu bersabar ketika didzalimi

Kesabaran Anies yang sempurna ketika dibully, diejek, dicerca, difitnah, dipersekusi, dll mengundang kasih sayang Allah. Doa orang yang didzalimi selalu dikabulkan Allah.

Firman Allah :
Innallaha ma’ash-shaabiriin (……sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.)”_ Q.S. Al-Baqarah:153)

Sabda Nabi saw :
Da’watul mazhluum mustajaabah… (doanya orang yang didzalimi diijabah Allah) (HR. Ahmad)

Jokowi dan gerombolannya boleh-boleh saja melakukan makar terhadap Allah dan kebenaran dengan menghalalkan segala cara, tetapi pada saat yang sama Allah juga membuat makar. Maka makar Allah pasti yang akan menang.

Dari analisa di atas, tahun 2024 insya Allah Anies Presiden RI ke-8.

Bandung, 16 Rajab 1445

Simak berita dan artikel lainnya di Google News