Pernyataan Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit offside dengan mengajak rakyat untuk memilih pemimpin yang bisa melanjutkan estafet.
“Dilihat dari sudut manapun pernyataan Kapolri Listyo Sigit masuk ke konten Pilpres itu salah. Dorong Polri ke garis offside. Jika diteruskan akan gagalkan fairplay,” kata Juru Bicara Era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Adhie Massardi di akun X (Twitter), Jumat (12/1/2024).
Kata Adhie, Polri tidak berhak ikut dalam Pemilihan Umum (Pemilu) termasuk mengarahkan untuk memilih pemimpin tertentu.
“Polri dan TNI kata UU wajibnya jaga keselamatan presiden dan keluarga. Soal pemerintahan 100 persen urusan rakyat,” kata Adhie.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyorot soal adanya perbedaan pendapat di tengah-tengah pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Kapolri juga menyinggung soal seorang pemimpin yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan. Hal ini disampaikan Kapolri dalam acara Perayaan Natal Mabes Polri 2023 seperti dilihat dalam YouTube Divisi Humas Polri, Kamis (11/1/2024).
“Yang kita cari adalah pemimpin yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan. Bukan karena perbedaan, akhirnya bukan pemimpin yang kita cari, tapi yang kita pelihara perbedaan terus dan kemudian itu kita bawa dalam konflik,” kata Kapolri dalam paparannya.
Selain itu, Kapolri juga meminta semua pihak, termasuk tokoh lintas agama untuk ikut mendinginkan suasana atau cooling system selama Pemilu 2024. “Cooling system, saya titipkan, mumpung di sini yang hadir berbagai macam sodara-saudara dari lintas agama dan ini penting sekali kita sampaikan kepada jemaat kita, kepada jemaah kita untuk terus bisa menjaga persatuan dan kesatuan di tengah-tengah persatuan pendapat yang ada,” ucap dia.