Lembaga Zakat Terus Melakukan Inovasi

Oleh: Nana Sudiana (Direktur Akademizi, Associate Expert FOZ)

Dunia zakat terus berubah sekaligus berbenah. Setiap organisasi pengelola zakat (OPZ) seakan berkejaran dengan waktu untuk menjadi yang terbaik dan bisa dipercaya publik. Inovasi program, cara penghimpunan, pendayagunaan zakat serta pengelolaan organisasinya pun terus dilakukan.

Terobosan-terobosan baru dan penyempurnaan berbagai macam aktivitas pengelolaan OPZ juga terus dikembangkan. Berbagai macam standar, indeks, atau parameter keunggulan atau pengukuran kinerja juga terus dikaji dan ditingkatkan.

Keinginan sejumlah OPZ, baik BAZNAS maupun LAZ, untuk menjadi terunggul dalam pengelolaan zakat di Indonesia bahkan di dunia, menjadi salah satu spirit yang juga dirasakan banyak OPZ. Saat yang sama, sejumlah OPZ juga terus memperbaiki diri dan meningkatkan kapasitasnya, baik melalui perbaikan internal maupun bersinergi bersama. Kolaborasi antar-OPZ dari hari ke hari semakin masif, baik dari sisi sinergi program, kajian, serta pengembangan kelembagaan.

Untuk meningkatkan kualitas SDM, sejumlah organisasi zakat mulai secara serius melakukan rekrutmen alumnus fresh graduate berbagai kampus terbaik, baik dari dalam ataupun luar negeri. Mereka juga sebagiannya adalah para aktivis kampus yang terbiasa mengorganisasi orang-orang. Anak-anak muda itu, selain memiliki semangat dan antusisme tinggi serta skill mumpuni, tampil begitu percaya diri. Kemampuan bahasa asing mereka, seperti bahasa Inggris dan Arab, cukup baik. Tak heran ketika dalam perhelatan besar dan penting organisasi pengelola zakat, kita akan tahu bagaimana mereka dengan cekatan melakukan berbagai macam aktivitas secara mengesankan.

Dalam dinamika dunia zakat saat ini, semua organisasi pengelola zakat memiliki peluang yang sama untuk maju dan berkembang. Peluang menjadi yang terbaik, unggul dalam program, dan memiliki inovasi dalam sejumlah aktivitas, bukan hal yang sulit dilakukan. Dengan demikian, tantangan dunia zakat masa depan justru terletak bukan pada seberapa banyak dana yang berhasil dihimpun, melainkan seberapa hebat organisasi mengelola dirinya sekaligus seberapa mampu menampilkan keunggulan-keunggulan dalam melayani muzaki dan mustahik.

Keunggulan pelayanan, riset, manajerial, serta kemampuan memetakan dan mengatasi kemiskinan secara sistematis dan berkelanjutan dengan program yang paling efektif dan thien inilah yang menjadi tantangan organisasi pengelola zakat. Bila masih ada organisasi zakat merasa masih saja bersaing dalam urusan penghimpunan dengan organisasi lainya, ia mungkin belum melek situasi yang sebenarnya. Bisa juga akibat terlalu lama di zona nyaman sehingga lupa mengubah diri dan menyesuaikan dengan peta baru dunia zakat pada masa depan. Saat ini mungkin belum terlalu terasa situasinya tapi dalam 3-5 tahun ke depan semuanya akan merasakan apa yang terjadi. Di sinilah pentingnya membincang lanskap perzakatan ke depan, terutama tentang muzaki.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News