Perlu ada pembagian kekuasaan Joko Widodo (Jokowi) dan Megawati Soekarnoputri di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) agar keduanya tidak terjadi pertarungan.
“Guntur Soekarnoputra keluarkan solusi agar JokoWi dan Mega berbagi kuasa di PDIP, jika tidak maka tarung ini akan semakin keras,” kata Penasihat Repdem yang juga kader PDIP dekat almarhum Taufik Kiemas, Beathor Suryadi kepada redaksi www.suaranasional.com, Ahad (1/10/2023).
Jika tidak ada pembagian kekuasaan di PDI, kata Beathor, Jokowi akan berlabuh di PSI atau Gerindra. “Megawati makin berkuasa di PDIP,” tegasnya.
Kata Beathor, keluarga Jokowi sudah masuk dalam perpolitikan nasional. “Keluarga Jokowi menjadi komunitas baru dalam belantika perpolitikan Indonesia setelah gagalnya keluarga Cendana yang lenyap dari bagian perpolitikan nasional,” papar Beathor.
Guntur Soekarnoputra, dalam opininya yang dimuat di Harian Kompas pada Sabtu 30 September 2023, mengemukakan alasan-alasan penting mengapa Jokowi seharusnya menjadi Ketua Umum PDIP. Salah satu alasan utama adalah pengalaman dan pemikiran yang dimiliki Jokowi, yang masih sangat dibutuhkan oleh bangsa dan negara Indonesia.
Dalam sepanjang karir politiknya, Jokowi telah menjabat sebagai Wali Kota Solo selama sepuluh tahun, Gubernur DKI Jakarta selama dua tahun lebih, dan Presiden RI selama sepuluh tahun, yang total mencapai 22 tahun berada di pemerintahan. Dalam periode ini, Jokowi telah konsisten melaksanakan ide-ide Bung Karno, pendiri Indonesia, yang membuatnya menjadi anak ideologis Bung Karno.
Namun, usulan untuk menggantikan Megawati dengan Jokowi sebagai Ketua Umum PDIP membutuhkan proses yang demokratis. Guntur Soekarnoputra menyatakan bahwa hal ini dapat dicapai melalui suatu kongres luar biasa yang benar-benar demokratis. Dalam hal ini, Megawati bisa menjadi ketua dewan pembina, dengan hak prerogatif seperti sebelumnya.