Joko Widodo (Jokowi) akan merebut Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) dari Megawati Soekarnoputri. Untuk merebut posisi Megawati melalui penggalangan melalui lembaga survei, media sosial termasuk para buzzer.
“Setelah tidak menjadi presiden, Jokowi akan merebut Ketum PDIP dari Megawati. Jokowi melakukan penggalangan mulai dari ranting, DPC dan DPD seluruh Indonesia,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada redaksi www.suaranasional.com, Ahad (1/10/2023).
Menurut Muslim, beberapa pengurus DPD di beberapa daerah akan menyuarakan Jokowi untuk menjadi Ketum PDIP. “Lembaga survei akan memainkan dengan menyebut eletabilitas PDIP akan mengalami peningkatan 50 persen jika dipimpin Jokowi,” jelas Muslim.
Setelah tidak menjadi presiden, kata Muslim, Jokowi butuh wadah untuk menyalurkan gagasan politiknya. “PSI sudah dikendalikan Jokowi melalui putri bungsunya Kaesang Pangarep,” ungkap Muslim.
Jika Jokowi tidak menjadi Ketum PDIP ada kemungkinan menjadi Ketua Dewan Pembina PSI. “Jokowi akan menjadi Ketua Dewan Pembina PSI dan ikut membesarkan partai ini,” pungkasnya.